news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Daya Pikat KKN di Desa Penari

1 Mei 2022 11:15 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Film KKN di Desa Penari. Foto: @kknmovie
zoom-in-whitePerbesar
Film KKN di Desa Penari. Foto: @kknmovie
ADVERTISEMENT
30 April 2022. Hari yang dinanti-nanti oleh orang-orang yang sudah menunggu penayangan film KKN di Desa Penari. Setelah dua tahun tertunda, tepat di tanggal itu film produksi MD Pictures tersebut hadir di layar lebar.
ADVERTISEMENT
Antusiasme masyarakat terhadap film KKN di Desa Penari salah satunya terlihat dari penjualan tiket presale. Dijual sejak 23 April lalu, lebih dari 70 ribu tiket ludes dalam waktu tiga hari. Berdasarkan keterangan di Instagram @md_entertainment, film KKN di Desa Penari sudah meraup 315.486 penonton di hari pertama penayangannya.
Bos MD Entertainment dan produser, Manoj Punjabi, merasa masyarakat tetap antusias terhadap film KKN di Desa Penari meski penayangannya sempat tertunda lama.
“Sangat menjanjikan dari hasil ATS (Advance Ticket Sales). Kalau saya lihat, kalau reaksi penonton lebih benci tapi cinta,” kata Manoj kepada kumparan, 27 April lalu.

Daya Tarik Film KKN di Desa Penari

Film KKN di Desa Penari Foto: IMDb
Manoj terpikat saat membaca cerita KKN di Desa Penari yang viral di media sosial pada 2019 silam. Pria 49 tahun itu merasa kisah yang diangkat begitu luar biasa dan relate dengan kehidupan sejumlah masyarakat yang pernah melakukan kuliah kerja nyata. Berkaca dari hal itu, menurutnya, KKN di Desa Penari berpotensi untuk meraih kesuksesan ketika diangkat ke layar lebar.
ADVERTISEMENT
“Kisah nyata yang benar-benar relatable banget, ini relatable factor-nya sangat besar, bagi saya itu paling menarik. Saya percaya film ini punya sesuatu, power-nya beda menurut saya. Menurut saya film ini bakal punya potensi untuk menjadi besar,” tuturnya.
Untuk mendapatkan hak cipta KKN di Desa Penari dan mengapdatasinya menjadi sebuah film, MD Entertainment harus berebut dengan beberapa rumah produksi lain. Hal ini diketahui dari keterangan sutradara film KKN di Desa Penari, Awi Suryadi.
Film KKN di Desa Penari. Foto: Instagram/@mdpictures_official
Awi saat itu sedang mengerjakan film Danur 3 yang diproduksi oleh MD Pictures. Banyak orang yang me-mention dirinya di media sosial mengenai cerita KKN di Desa Penari. Namun, ia belum sempat membacanya karena fokus menggarap film Danur 3.
ADVERTISEMENT
Awi liburan ke Lampung begitu selesai menggarap film Danur 3. Ia lantas mendengar keponakan-keponakannya membicarakan KKN di Desa Penari. Rasa penasaran timbul di benak Awi. Dia kemudian membaca thread tentang KKN di Desa Penari yang viral dari akun anonim di Twitter, SimpleMan.
“Setelah saya baca thread-nya, saya enggak bisa berhenti baca, padahal saya sangat banyak baca atau nonton film konten horor. Menurut saya konten KKN di Desa Penari ini agak-agak enggak biasa. Saya sebagai filmmaker kayak langsung, ‘Ini bisa banget divisualisasikan dan belum pernah [ada] tipe horor begini’,” ucap Awi kepada kumparan, 26 April lalu.
“Kontennya tidak biasa banget. Biasanya tipikal film horor kita tahulah, hantunya biasanya backstory mereka dizalimi sama manusia, makanya mereka gentayangan, ada urusan yang belum selesai. Atau biasanya mereka pemuja setan. Ceritanya biasanya tipikal gitu,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Namun, menurut Awi, cerita dalam film KKN di Desa Penari begitu otentik dan dekat dengan kultur Jawa. Hantu yang ditampilkan pun berbeda, sangat mistis.
“Yang kita hadapi ini jin, yang kita enggak tahu apakah dulunya dia pernah jadi manusia atau tidak, itu yang bikin beda sama horor-horor yang pernah saya garap sebelumnya ataupun saya nonton, ya,” tuturnya.
Film KKN di Desa Penari. Foto: Instagram/@mdpictures_official
Awi kemudian bicara dengan pihak MD, karena ia tertarik untuk menggarap KKN di Desa Penari. Pihak MD ternyata sedang berusaha untuk memperoleh hak cipta KKN di Desa Penari. “Jadi waktu mereka ngejar, saya dikasih tahu sudah ada enam PH lain yang ngejar,” ujarnya.
Awi saat itu sudah mulai jenuh menggarap film bergenre horor. Namun, ia bersedia jika menyutradarai KKN di Desa Penari. Oleh karena itu, Awi kerap menanyakan ke pihak MD terkait hak cipta KKN di Desa Penari.
ADVERTISEMENT
Hari yang dinanti Awi pun tiba. Suatu hari teleponnya berdering. Lawan bicaranya di ujung telepon mengabarkan bahwa pihak MD mendapat hak cipta KKN di Desa Penari. Awi diminta bertemu langsung dengan Manoj Punjabi.
Malam hari, sekitar pukul 21.30 WIB, Awi bertemu dengan Manoj di kantor MD. Ia merasa senang begitu mengetahui MD memperoleh hak cipta KKN di Desa Penari. “Langsung lompat-lompat,” ucapnya.
Awi mengatakan, saat itu sudah ada tiga sutradara yang menawarkan diri untuk menggarap film KKN di Desa Penari. Namun, Manoj akhirnya memilih Awi untuk menyutradarai film tersebut. Hal itu lantaran Awi sudah menunjukkan ketertarikan dari awal terhadap KKN di Desa Penari. “Dikasih privilege kayak, 'Kalau saya beneran mau, it’s yours',” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Film KKN di Desa Penari dibintangi oleh Tissa Biani, Aghniny Haque, Aulia Sarah, Adinda Thomas, Fajar Nugraha, Calvin Jeremy, dan Achmad Megantara.
KKN di Desa Penari mengangkat kisah enam mahasiswa yang sedang melaksanakan program Kerja Kuliah Nyata (KKN) di sebuah desa terpencil di Jawa Timur. Sebut saja Nur (Tissa Biani), Widya (Adinda Thomas), Ayu (Aghniny Haque), Bima (Achmad Megantara), Anton (Calvin Jeremy) dan Wahyu (M. Fajar Nugraha).
Kedatangan mereka disambut baik oleh Pak Prabu, kepala desa tersebut. Pak Prabu pun menjelaskan sejumlah aturan dan adat yang harus dipatuhi para mahasiswa. Salah satunya yakni mereka dilarang melewati sebuah gapura terlarang yang ada di desa tersebut.
Seiring berjalannya waktu, berbagai kejadian mistis menghampiri mereka. Mulai dari muncul suara gamelan yang tidak tahu berasal dari mana, hingga penampakan sosok penari misterius yang kerap membayangi Nur dan Widya.
ADVERTISEMENT
Kegiatan KKN semakin tidak karuan ketika dua rekan mereka, Ayu dan Bima, melanggar peraturan. Keduanya kedapatan telah melakukan hubungan tak senonoh yang berimbas buruk pada mereka semua.
Sejak saat itulah teror-teror mengerikan tiada henti menghantui mereka. Hingga akhirnya mereka meminta pertolongan kepada dukun setempat, yakni Mbah Buyut, untuk mengusir para makhluk-makhluk halus yang selama ini mengganggu mereka.
Calvin Jeremy Foto: Munady/kumparan
Calvin Jeremy, yang memerankan karakter Anton, sangat senang bisa tergabung dalam film KKN di Desa Penari. Ini merupakan film kedua yang ia bintangi. Sebelumnya, Calvin terlibat dalam film Terlalu Tampan pada 2019.
Calvin menerima tawaran bermain dalam film KKN di Desa Penari karena kecintaan terhadap dunia akting. Pria 30 tahun itu ingin mencoba berbagai genre film. Sehingga, ia bisa merasakan berbagai tantangan dan pengalaman.
ADVERTISEMENT
Selain itu, menurut Calvin, ia tidak mungkin menyia-nyiakan kesempatan untuk bermain dalam film KKN di Desa Penari.
“Setiap genre yang berbeda akan menunjukkan keluwesan aku [sebagai aktor]. Yang kedua, proyek sebesar KKN ini, enggak mikir dua kalilah untuk terlibat,” kata Calvin kepada kumparan, 26 April lalu.
Calvin berharap KKN di Desa Penari menjadi salah satu film legendaris yang bisa dinikmati hingga berpuluh-puluh tahun kemudian.
“Harapannnya bisa menjadi salah satu film yang dikenang, bahkan sampai 10-20 tahun lagi. Jadi film legendaris yang ada di hati masyarakat,” ucap Calvin.