Deddy Corbuzier Beri Tanggapan Terkait Komentar Rey Utami Soal Mualaf

8 Juli 2019 10:48 WIB
comment
32
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Deddy Corbuzier Foto: Munady Widjaja
zoom-in-whitePerbesar
Deddy Corbuzier Foto: Munady Widjaja
ADVERTISEMENT
Belum selesai dengan kasus 'Ikan Asin' yang diunggah di channel YouTube milik Pablo Benua dan Rey Utami, kini pasangan kontroversial tersebut kembali membuat heboh dengan video yang mengomentari soal proses mualaf Deddy Corbuzier.
ADVERTISEMENT
Melalui konten 'Mulut Sampah' Rey Utami dan Pablo menilai proses mualaf yang dilakukan Deddy seharusnya adalah menjadi mualaf dulu, mengucapkan dua kalimat syahadat, baru belajar agama Islam.
"Kita sebenarnya konteksnya bukan tidak percaya dia mau jadi mualaf, tapi yang mau kita bahas adalah kalau mau jadi mualaf ya mualaf aja dulu, ucapkan dua kalimat syahdat, lalu kalau nanti mau belajar setelah dia mengucapkan dua kalimat syahadat. Resmi dan sah di dalam dunia maupun akherat sebagai seorang mualaf," beber Pablo.
"Selamat sekali lagi semoga istikamah," timpal Rey Utami.
Dalam konten 'mulut sampah' tersebut, Rey dan suaminya memang berulang kali mengomentari soal proses mualaf yang dilakukan oleh Deddy. Keduanya selalu menekankan bahwa proses yang benar adalah menjadi mualaf dulu, baru belajar.
ADVERTISEMENT
Deddy Corbuzier akhirnya memberikan tanggapan terkait komentar Rey dan Pablo. Melalui video bertajuk 'PABLO BENUA, ADA APA DENGAN ANDA?' Deddy mencoba menjelaskan proses panjang yang harus ia lalui sebelum menjadi mualaf.
"Pertama, saya mengatakan mungkin anda benar, dan anda mendapat berkah yang luar biasa sekali saat anda yakin tiba-tiba mualaf dan setelah mulaf baru anda belajar. I salute you artinya anda orang luar biasa yang diberkahi Tuhan, dapat hidayah dari Allah sehingga anda bisa langsung mualaf dan baru belajar," ungkap Deddy.
"I envy you. Saya iri dengan Anda karena anda bisa seperti itu. Rupanya saya tidak bisa sempurna, apa yang kalian harapkan karena saya tidak bisa seperti itu," tambah Deddy.
ADVERTISEMENT
Menurutnya keputusan untuk memilih belajar sebelum mualaf itu dilakukan Deddy lantaran ia ingin tahu lebih banyak tentang agama Islam. Deddy ingin semua hal yang menjadi tanda tanya dalam dirinya terjawab lebih dulu.
"Saya adalah orang yang ingin tahu banyak, yang ingin belajar segala sesuatu. Yang ingin yakin atas sesuatu yang saya dalami, itulah kenapa saya belajar dulu," ujar Deddy.
Deddy kemudian mengatakan bahwa sifat ingin tahunya itu memang sudah mendarah daging. Karena itu, Deddy tak mau salah langkah sebelum ia meyakini keputusan yang diambilnya adalah benar.
Deddy Corbuzier Mualaf. Foto: Basith Subastian/kumparan
"Kalau saya tidak belajar dulu, saya khawatir nantinya saya punya pertanyaan-pertanyaan banyak yang nantinya tidak terjawab dan akhirnya saya bimbang. Dan kalau saya bimbang saya enggak tahu nantinya seperti apa, itu saya. Oke. Saya tidak menyalahkan siapa pun di sini," kata bapak satu anak ini.
ADVERTISEMENT
Menurut Deddy, semenjak dirinya mualaf banyak teman-temannya yang non muslim bertanya tentang agama islam. Deddy pun bersedia menjelaskan satu persatu tentang bagaimana indahnya agama islam dan baiknya agama islam seperti apa.
"Dan ketika mereka mendengarkan itu artinya mereka belajar dari saya tentang keindahan agama islam yang baru saja saya peluk," ujar Deddy.
"Dan kalau seandainya ada teman saya non muslim bertanya soal agama islam, dan saya jawab sudah mualaf saja dulu nanti baru belajar. Saya takut ketika saya mengatakan itu mereka kaget 'wah kok tiba-tiba harus mualaf, kan cuma pengin tahu kok'. Nah, itu dia kenapa saya belajar dulu," tambahnya.
Deddy Corbuzier dan Gus Miftah. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan.
Kendati memberikan tanggapan atas komentar Rey Utami dan Pablo Benua, Deddy Corbuzier tetap mengajak seluruh orang yang menonton videonya untuk tidak memberikan komentar negatif ataupun menyerang pihak manapun.
ADVERTISEMENT
"Enggak boleh ngata-ngatain siapapun, jangan komentar negatif dan jangan menyerang seseorang, siapapun juga. Saya enggak mau video ini jadi bahan untuk saudara-saudara saya, teman-teman saya untuk menyerang seseorang. Karena video ini murni bukan perdebatan tapi sebuah pembicaraan yang mudah-mudahan bisa jadi positif," tutup Deddy Corbuzier.