Deddy Corbuzier Ungkap Alasan Sempat Vakum Medsos: Kena Badai Sitokin

22 Agustus 2021 11:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Deddy Corbuzier di Menara BCA Grand Indonesia, Jakarta, Kamis (7/11). 
 Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Deddy Corbuzier di Menara BCA Grand Indonesia, Jakarta, Kamis (7/11). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Deddy Corbuzier pada 10 Agustus lalu menghebohkan publik lantaran pamit untuk rehat dari media sosial, termasuk YouTube. Rupanya, saat itu ia dalam kondisi kritis karena terkena badai sitokin.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut diungkap Deddy Corbuzier melalui konten YouTube, Minggu (22/10). Ya, kini presenter berusia 44 tahun itu sudah sembuh dan mulai aktif di media sosial.
"Mohon maaf saya baru bisa memberi tahu keadaan sebenarnya pada masyarakat. Intinya dua minggu saya break semuanya karena saya harus konsentrasi pada kesehatan saya. Saya sakit... Kritis, hampir meninggal karena badai cytokine, lucunya dengan keadaan sudah negatif. Yes it's COVID-19," tulis Deddy Corbuzier di kolom komentar unggahan YouTube.
Deddy Corbuzier. Foto: Instagram @mastercorbuzier
Deddy Corbuzier, dalam video yang diunggahnya, berkisah bahwa ia awalnya mengurus keluarganya yang terkena COVID-19. Lantaran kerap kontak langsung, dirinya pun tertular virus corona.
"Saya pada saat itu sangat pede karena saya tahu bahwa pola hidup saya sehat, saya juga prokes pada saat itu, tapi ternyata sepertinya viral load-nya saya terlalu tinggi. Lalu saya cek tiap hari antigen dan saya ternyata COVID-19," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Di hari ketiga atau keempat, Deddy Corbuzier dinyatakan negatif COVID-19 berdasarkan tes antigen. Ia juga tak mengalami gejala seperti demam.
"Saya mulai podcast lagi pada saat itu karena, pikiran saya, saya sudah sembuh. Nah, sudah tidak ada apa-apa, sama sekali tidak ada apa-apa. Jalan hari, hari. Tiba-tiba, di minggu kedua setelah saya kena dan sudah negatif, pada saat itu demam saya tiba-tiba naik, malam-malam demam saya naik sampai hampir 40," tuturnya.
Ya, setelah negatif COVID-19, kondisi Deddy Corbuzier justru memburuk. Tak cuma demam, ia juga merasakan vertigo. Di rumah sakit, oleh dokter, dirinya disebut mengalami kerusakan paru-paru. Namun, karena saturasi oksigennya masih tinggi, mantan suami Kalina Oktarani itu diperbolehkan pulang ke rumah.
ADVERTISEMENT
Dua hari berselang, alih-alih membaik, Deddy Corbuzier kembali demam tinggi. Oleh dokter di rumah sakit, ia dinyatakan terkena badai sitokin.
"Sudah, saya pulang, saya lupakan itu. Tiba-tiba, dua hari kemudian panas saya naik lagi, saya vertigo dan sebagainya. Akhirnya pagi-pagi saya dibawa ke Medistra. Dokter bilang bahwa ini memburuk. Ketika dicek, di CT thorax, sudah 60 katanya. Yang tadinya 30, naik ke 60 dan keadaannya masuk dalam kondisi momen badai sitokin," bebernya.
"Saya agak kaget ketika dibilang badai sitokin karena setahu saya badai sitokin ini membuat orang meninggal," tambahnya.
Setelah dinyatakan terkena badai sitokin, Deddy Corbuzier pun dirawat di rumah sakit hingga pada akhirnya kembali pulih.
"Itu yang sebenarnya terjadi, makanya saya harus hilang pada saat itu karena si thorax saya berantakan dan sudahlah," pungkas Deddy Corbuzier.
ADVERTISEMENT