Deretan Film di KlikFilm yang Siap Temani saat Libur Nataru

7 Desember 2022 18:02 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi menonton film di rumah. Foto: Kemenparekraf
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menonton film di rumah. Foto: Kemenparekraf
ADVERTISEMENT
Nonton film jadi salah satu pilihan untuk menikmati liburan Natal dan Tahun Baru alias Nataru. Selain di bioskop, orang-orang bisa menonton film lewat layanan streaming, salah satunya KlikFilm.
ADVERTISEMENT
Di penghujung akhir 2022, KlikFilm menghadirkan film-film yang pernah masuk dalam festival-festival film, baik nasional maupun internasional. Salah satunya adalah Triangle Of Sadness yang memperoleh Palme d’Or pada Festival Film Cannes 2022.
“Kami ingin memberikan film-film terbaik agar bisa menjadi pengisi waktu libur Natal dan Tahun Baru bersama keluarga,” kata Direktur KlikFilm, Frederica, dalam keterangan tertulis yang diterima kumparan, Selasa (6/12).
Selain Triangle Of Sadness, KlikFilm juga menayangkan Holy Spider, Pinocchio, Lamb, Summer 1993, The Guitar Mongoloid, The Blue Room, Lourdes, Le Quattro Volte, Quo Vadis, Aida?, Corpus Christi, Notre-Dame Brulle, dan Clamity.
Kemudian, ada beberapa film Indonesia yang dapat disaksikan di KlikFilm, yakni Cross The Line, Akibat Guna-Guna Istri Muda, dan Vidkill.
ADVERTISEMENT
Berikut ini beberapa sinopsis film yang tayang di KlikFilm untuk menemani liburan Natal dan Tahun Baru.
Film Triangle of Sadnes. Foto: Youtube/Neon
1. Triangle Of Sadness
Film Triangle Of Sadness tayang perdana di Festival Film Cannes 2022 pada Mei 2022. Pada festival film tersebut, Triangle Of Sadness memenangkan penghargaan tertinggi yakni piala Palme d’Or.
Film arahan sutradara Ruben Östlund ini menceritakan tentang pasangan model fesyen Carl (Harris Dickinson) dan Yaya (Charlbi Dean) yang menghadiri undangan pelayaran di sebuah kapal pesiar mewah.
Namun, kapal pesiar yang mereka tumpangi tiba-tiba diterjang badai hingga tenggelam. Kejadian mengerikan itu membuat mereka terdampar ke sebuah pulau terpencil bersama sekelompok miliarder dan seorang perempuan petugas kebersihan.
Masing-masing dari mereka pun saling berjuang untuk bertahan hidup. Menariknya, di antara mereka semua hanya perempuan petugas kebersihan yang mengerti bagaimana cara memancing ikan.
ADVERTISEMENT
2. Holy Spider
Holy Spider merupakan garapan sutradara Ali Abbasi. Dalam film arahannya, Ali Abbasi menyuguhkan cerita yang menyoroti kehidupan seorang jurnalis perempuan. Jurnalis tersebut pergi ke kota Mashhad yang ada di Iran untuk menyelidiki kasus pembunuhan berantai yang pelakunya dikenal dengan sebutan Holy Spider.
Sosok Holy Spider ini membunuh para perempuan yang bekerja sebagai pekerja seks komersial di sana. Warga setempat meyakini bahwa Holy Spider melakukan itu demi membersihkan jalan-jalan orang berdosa.
3. Summer 1993
Film Summer 1993 merupakan film drama berbahasa Spanyol yang tayang perdana di Festival Film Internasional Berlin ke-67. Film yang disutradarai dan ditulis oleh Carla Simón ini dalam festival tersebut menerima Penghargaan The Best Feature. Selain itu, Summer 1993 juga terpilih sebagai perwakilan Spanyol untuk Film Berbahasa Asing Terbaik di Academy Awards ke-90. Sayangnya, film tersebut tidak masuk nominasi.
ADVERTISEMENT
Cerita Summer 1993 berpusat pada seorang anak 6 tahun yang bernama Frida (Laia Artigas). Ia ditinggal ibunya yang meninggal dunia karena sakit. Usai kepergian ibunya, Frida diasuh oleh pamannya, Esteve (David Verdaguer), dan bibinya, Marga (Bruna Cusí).
Paman dan bibi memiliki anak perempuan yang masih berusia 3 tahun, Anna (Paula Robles). Namun, selama tinggal bersama keluarga pamannya, Frida berubah jadi anak yang pemberontak. Ia merasa tidak ada yang menyayanginya.
4. The Guitar Mongoloid
The Guitar Mongoloid adalah film yang disutradarai Ruben Ostlund. Film ini memenangkan penghargaan sebagai Penghargaan FIPRESCI di Festival Film Internasional Moskow ke-27.
Film The Guitar Mongoloid menyuguhkan kehidupan sehari-hari di negara Swedia. Mulai dari kisah seorang anak laki-laki berusia 12 tahun yang membuat lagu punk, pria dewasa bermain dengan senjata, hingga seorang perempuan neurotik dengan kebahagiaan euforia yang menargetkan penghancuran diri.
ADVERTISEMENT
5. Quo Vadis, Aida?
Film Quo Vadis, Aida? dirilis pertama kali pada tahun 2020. Film ini mengangkat kisah nyata yang mengambil sudut pandang seorang staff  PBB bernama Aida Selmanagic. Dalam film ini, para penonton akan diajak untuk melihat peristiwa eksekusi pasukan Serbia Bosnia terhadap warga sipil di Srebenica, Bosnia, dan Herzegovina yang terjadi pada 1995.
6. Akibat Guna-Guna Istri Muda
Akibat Guna-guna Istri Muda merupakan salah satu film Indonesia yang tayang di KlikFilm. Film yang disutradarai Imam Putra Piliang ini dirilis pada 1988.
Film ini menceritakan tentang Harris yang meminta tolong kepada Ninik Tumbal agar anak majikannya, Hermawan, yang bernama Lisa mau menerimanya. Padahal, Lisa telah menjalin asmara dengan sopirnya, Ronny.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Mirna, istri muda Hermawan, minta tolong pada Mbah Roso, agar Harris bisa jadi kekasihnya. Dua dukun ilmu hitam itu berakhir saling adu kekuatan.
7. Cross The Line
Film Cross The Line tayang perdana di Festival Film Jakarta World Cinema Week. Film yang dibintangi Shenina Cinnamon dan Chicco Kurniawan ini berkisah tentang perdagangan manusia. Cerita dibuka dengan pasangan kekasih Haris (Chicco Kurniawan) dan Maya (Shenina Cinnamon) yang ingin mencuri peruntungan di Singapura.
Pasangan yang ingin bekerja di luar negeri tersebut, malah berakhir bekerja sebagai anak buah kapal (ABK). Awalnya, mereka diiming-imingi gaji yang cukup besar. Namun, hal tersebut rupanya hanya bualan belaka. Ketika Maya sedang merenungi hidupnya, muncul karakter perempuan yang menyarankan dirinya untuk jual diri.
ADVERTISEMENT
Reporter: Karina Savitri