Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Dewa Budjana Rilis Album Solo Ke-10 Bertajuk ‘Mahandini’
10 Desember 2018 19:44 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
ADVERTISEMENT
Sejak 2002, gitaris grup musik Gigi, Dewa Budjana, telah terkenal sebagai solo gitaris yang produktif menghasilkan album-album instrumental. Tahun ini, Budjana merilis album ke-10 yang bertajuk ‘Mahandini’.
ADVERTISEMENT
Ketika menggelar konferensi pers di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Senin (10/12), Budjana menjelaskan bahwa ‘Mahandini’ adalah penggabungan dua kata, yakni 'maha' dan 'nandini'. Ia pun menceritakan filosofi di balik penggabungan dua kata tersebut sebagai tajuk album.
“'Maha' berarti besar dan 'nandini' adalah kendaraan, sapi Dewa Syiwa. Semoga album ini sesuai dengan namanya, kendaraan yang maha, bisa berjalan, dan berpengaruh ke semua telinga yang mendengar, dan segala perbedaan suku, genre di album ini bisa jadi contoh keharmonisan manusia,” ungkap Budjana.
Selain Budjana, album ‘Mahandini’ juga menggunakan jasa Jimmy Haslip, Lemmy Ibrahim, dan Djundi Karjadi sebagai produser. Penjualan album ‘Mahandini’ pun melibatkan berbagai platform, seperti Bukalapak di Indonesia, Moonjune Records di Amerika Serikat, King Records di Jepang, dan F22 Freiland di Eropa dalam bentuk piringan hitam.
ADVERTISEMENT
Selain dibantu oleh banyak produser dan distributor album di seluruh dunia, Budjana juga dbantu oleh banyak musisi luar negeri. Beberapa di antaranya adalah Mohini Dey, seorang pemain bas gitar muda asal India, Jordan Rudess, keyboardist Dream Theater, Marco Minnemann, mantan drummer Necrophagist, dan John Frusciante, mantan gitaris Red Hot Chilli Peppers.
Budjana pun menceritakan pengalaman menarik di balik pertemuannya dengan Frusciante yang dikenal sebagai salah satu maestro funk rock di industri musik dunia.
“Kerja sama dengan John itu memang lebih karena kita dekat satu sama lain saja. John itu terkenal sebagai musisi yang sulit untuk diajak berkolaborasi,” tuturnya.
Selain musisi internasional, Budjana juga berkolaborasi dengan Soimah yang menyanyikan karya Budjana berjudul ‘Hyang Giri’. Lirik di lagu tersebut dibuat oleh Soimah dan bercerita tentang kebesaran gunung-gunung di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Album ‘Mahandini’ memang terasa sangat berbeda dari album-album solo Budjana sebelumnya yang penuh dengan nuansa jazz. Album tersebut sangat berwarna dan dipenuhi dengan nuansa progressive rock yang berpadu nikmat dengan metal, rock, juga musik karawitan tradisional Jawa khas Budjana.
“Kali ini pengin beda saja. Saya ingin tahu bagaimana jadinya komposisi-komposisi musik etnis saya direspons oleh musisi progressive rock. Memang di album ini banyak lagu yang karakter musiknya sangat keras,” ucapnya.
Budjana mengakui bahwa penggarapan album ‘Mahandini’ dikerjakan dengan sangat matang. Dia juga memilih semua musisi untuk bekerja secara teliti. Namun, di sisi lain, Budjana juga harus melakukan proses rekaman dalam waktu sesingkat-singkatnya guna menghemat biaya karena album direkam secara live di Los Angeles, Amerika Serikat.
Alhasil, Budjana harus terlebih dahulu mengirimkan partitur komposisi piano pada semua musisi yang terlibat. Pada akhirnya, semua berhasil terlaksana dengan baik karena tingginya jam terbang semua musisi yang terlibat.
ADVERTISEMENT
“Kalau teknis rekaman itu hanya maksimal tiga kali take. Ada yang dua, ada yang satu hari juga. Sebenarnya, itu hanya karena kita harus adaptasi dulu kan satu sama lain karena kan enggak pernah latihan di studio sebelumnya,” kata Budjana.
“Kita rekaman cuma satu hari dan biasa tuh, untuk live recording butuh tiga hari. Kata orang sana (studio Los Angeles), ‘Kamu bikin tren baru nih ya, rekaman satu hari’. Ya, bukan begitu. Itu kan sebenarnya karena kita mau hemat budget gitu,” sambungnya sembari bercanda.
Album ‘Mahandini’ yang berisikan total 7 lagu kini sudah bisa didengarkan di berbagai platform streaming digital. Nantinya, Budjana juga akan merilis album ‘Mahandini’ di Sangkringan Art Space, Bantul, Yogyakarta, disertai pameran seni rupa karya 55 perupa pada 20 Desember mendatang.
ADVERTISEMENT
“Di sana saya akan coba serahkan semua bahan CD, tapi cover kosong, saya sediakan 55 untuk 55 perupa. Bukan cuma kolaborasi bikin cover dengan mereka, semua CD yang cover-nya digambar itu akan dilelang dan hasilnya disumbangkan ke kelompok para seniman sepuh,” ujar Budjana.