Dewi Gita: Haji Itu Bukan Titel, Tapi Kewajiban

15 Oktober 2017 11:40 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dewi Gita (Foto: Instagram @dewigita01/@cliffumboh)
zoom-in-whitePerbesar
Dewi Gita (Foto: Instagram @dewigita01/@cliffumboh)
ADVERTISEMENT
Menunaikan ibadah haji bagi umat Islam itu wajib hukumnya jika mampu. Maka dari itu, Dewi Gita menunaikan rukun Islam yang ke-5 itu dengan berangkat ke Tanah Suci bersama sang suami, Armand Maulana, pada Agustus lalu. Dewi pun menceritakan pengalamannya saat berada di sana.
ADVERTISEMENT
"Saya jalanin semuanya lancar, semua indah, semua bahagia. Ya, paling saya nolong orang. Saya lihat orang katanya kecapekan jalan selama 8 jam dari tenda ke tempat jumrah, dan 8 jam lagi baliknya. Saya tolongin bawa ke tenda saya, itu aja paling, bantu orang tersesat," ceritanya saat dijumpai di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta Pusat.
Pelantun 'Sang Penari' ini pun melanjutkan dengan perubahan yang terjadi padanya sepulangnya dari Mekkah.
"Fisik enggak ada (perubahan), tambah hitam karena di sana (suhunya) 50 derajat. Ya, kalau pribadinya harus berubah, jangan sampai enggak ada yang berubah. Harus berubah ke yang lebih baik," kata Dewi. "Sebenernya susah diungkap dengan kata-kata, tapi kalau ibarat manusia, lebih dewasalah."
Meski sudah sah menyandang gelar hajjah, Dewi mengaku tidak mau menggunakan gelar tersebut pada namanya. Menurutnya, menunaikan haji adalah kewajiban, bukan hal yang perlu disombongkan.
ADVERTISEMENT
"Sebenernya, haji itu bukan titel, tapi kewajiaban. Sebagai kita orang muslim, menjalani rukun yang ke-5 itu adalah wajib bagi yang mampu menjalankan. Bukan jadi suatu hal yang jadi kita sombongkan. Sedih kalau enggak bisa ngelakuin itu," tuturnya.
Lantas, di usia 47 tahun ini, apakah Dewi memiliki keinginan untuk berhijab?
"Sebenernya, haji pakai hijab, harus, ya. Bukan karena haji habis itu pakai hijab. Tapi kalau saya, masih punya kebutuhan lain. Saya sehari-hari udah pakai, tapi kalau pakai kebaya juga sudah mulai yang tertutup, enggak transparan. Saya hijab pengin yang bener-bener hijab. Masa hijab pakai kebaya transparan, ya, kumaha atuh (gimana)? Kalau saya bajunya dulu deh dibenerin," jelasnya.
"Poinnya buat saya, pribadinya dulu dibenerin. Kalau jiwanya belum siap, jangan maksain. Kalau saya siap-siap saja, dari dulu sebelum haji juga saya sudah pakai kalau jalan. Kalau saya nyanyi, jadi Dewi Gita, memang kayak gini. Tapi, kalau lagi jadi Dewi Yuliarti (nama asli Dewi Gita), saya pakai hijab," tutupnya.
ADVERTISEMENT