Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Sejak beberapa waktu belakangan, Luna Maya rutin mengunggah konten di channel YouTube-nya. Luna biasanya melakukan video call ke beberapa rekan artis dan berbincang soal banyak hal.
ADVERTISEMENT
Yang terbaru, Luna mengajak Dewi Sandra untuk ngobrol. Mereka membahas soal proses hijrah yang dilakukan Dewi sejak beberapa tahun lalu.
"Dewi sudah berapa tahun, ya, mempelajari? Ten years? Aku lihat semakin hari makin committed, ya? I see you more content and happy," tanya Luna ke Dewi.
"No, not yet, I'm in my 7 years. I swear, this is the best decision I've made in my life," jawab Dewi.
Dewi Sandra kemudian bercerita bagaimana awal mula ia memutuskan untuk hijrah. Kata Dewi, saat itu, ia sedang protes dengan Tuhan soal keadaan yang ada dalam hidupnya.
"Akhirnya, aku berusaha mencari dengan belajar. Apa, sih, kok, ada orang yang tenang, semua masalah ada solusinya?" kata Dewi Sandra.
ADVERTISEMENT
Pemain sinetron Catatan Hati Seorang Istri ini kemudian diminta seorang teman untuk membaca salah satu ayat Alquran. Ketika membaca ayat itu, Dewi merasa ayat tersebut cukup masuk akal, namun di sisi lain juga tidak masuk akal.
Di tengah kegundahannya tersebut, aktris berusia 40 tahun ini bertemu seorang guru. Menurut Dewi, guru tersebut memberinya ilmu yang memang dibutuhkannya saat itu.
"Pas ketemu guru yang tepat itu, itu penting banget. Apa yang dikasih ilmu-ilmunya yang dibutuhkan. Ya, sudah, semakin 'Oh, iya', you connecting the dots," terang Dewi.
"Believe it or not, you know there's a really good quote yang gue sepakat, yaitu 'Seorang murid itu enggak akan mendapat jawaban sampai dia siap'. Lo mau ketemu guru sebanyak apapun, kalau hati enggak siap, ilmunya enggak masuk," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Menutup perbincangan, Dewi Sandra menyebut, jika seseorang ingin belajar agama, maka ia harus berada di titik nol, sebelum diisi dengan ilmu-ilmu yang bermanfaat.
"Harus bikin diri lo bego, lemah, zero. Ketika punya pemahaman, lo akan berdebat, gue melewati fase itu, ya. So, I went through five years of my hijrah kayak gitu, dari satu guru ke guru lainnya. Akhirnya, dapat satu guru yang cocok, cara menyampaikannya benar, ilmunya tepat," tutup Dewi Sandra.