news-card-video
9 Ramadhan 1446 HMinggu, 09 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Dewi Yull dan Cara Mendidik Anaknya yang Menyandang Disabilitas

20 Desember 2017 17:05 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dewi Yull bersama putranya Surya Sahetapy (Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dewi Yull bersama putranya Surya Sahetapy (Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan)
ADVERTISEMENT
Anak merupakan anugerah terindah titipan Tuhan kepada umatnya. Setiap orangtua pasti berharap buah hatinya lahir dengan tidak kurang suatu apapun. Namun, manusia hanya bisa berharap, Tuhan pula yang memutuskan takdir seseorang.
ADVERTISEMENT
Seperti ketika penyanyi Dewi Yull mendapat anugerah dan kepercayaan merawat dua anak yang menyadang disabiltas, Giscka Putri Agustina dan Surya Putra Sahetapy. Ia tidak putus asa untuk membesarkan mereka.
Setelah Gicka meninggal pada Juni 2010, perhatian penyanyi berusia 56 tahun ini terfokus kepada Surya dan kedua anaknya yang lain, Rama Putra, dan Muhammad Raya.
Lalu, seperti apa ya, Dewi mendidik anak-anak, khususnya yang menyandang disabiltas?
"Waktu kecil, saya mengajarkan Surya bahasa verbal. Mungkin Surya tersiksa sekali, Nah, sekarang ternyata setelah dewasa Surya mengatakan bahwa dari pengalaman dia, anak-anak itu harus dilatih bahasa isyarat," ucap Dewi ketika ditemui di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (20/12).
Surya juga berkomitmen untuk melatih anak-anak bahasa isyarat. Namun, menurut pengalaman Dewi, anak tuna rungu harus punya kemampuan dua bahasa.
ADVERTISEMENT
"Sebagai orangtua, pengalaman saya tetap harus punya dua bahasa verbal dan isyarat, kenapa? Karena di dunia, umumnya di luar rumah, kita bertemu orang tidak semua orang yang paham bahasa Isyarat," jelasnya.
"Semua orang lihat gerakan bibir, meskipun tidak sempurna, wajib anak-anak tuli belajar untuk melihat gerak bibir," sambung pelantun 'Jangan Ada Dusta di Antara Kita' tersebut.
Dewi sendiri mengaku butuh bertahun-tahun bagi dirinya untuk belajar memahami bahasa isyarat dan verbal. Lewat bantuan penerjemah, Surya menjelaskan pentingnya komunikasi isyarat dan verbal.
"Dua jam untuk satu kata (bahasa verbal). Kalau bahasa isyarat cepat pahamnya. Penting banget anak-anak tuli punya 2 kemampuan," kata Surya dengan bahasa isyarat yang diterjemahkan seseorang.
"Banyak orangtua yang mulai belajar bahasa isyarat, jadi pilihan komunikasinya banyak. Karena mengekspresikan pikiran dan hati, enggak harus pakai suara, bisa pakai visual, tulis baca, dan bahasa isyarat," lanjutnya sambil tersenyum.
ADVERTISEMENT
Cerita Kedekatan Dewi Yull dan Surya Sahetapy
Kedekatan Dewi Yull dengan putra ketiganya Surya Sahetapy terlihat dalam berbagai kesempatan.Seperti hari ini, Rabu (20/12), Dewi menjadi pembicara dalam acara talkshow 'Sulitnya Menahan Buang Air Kecil' yang bertempat di Balai Kartini, Jakarta Selatan.
Ditemui usai acara, Dewi mengaku memang mengajak Surya dalam beberapa kegiatannya. "Hampir setiap momen kami saling mendukung. Jadi kalau Surya mengadvokasi teman-teman kaum tuli, kaum difabel, saya sharing dengan para orangtua atau guru sekolah luar biasa atau inklusi," kata Dewi.
Dewi Yull (Foto: Instagram @dewiyullofficial)
zoom-in-whitePerbesar
Dewi Yull (Foto: Instagram @dewiyullofficial)
Penyanyi kelahiran 10 Mei 1961 ini pun begitu bangga dengan sikap dan semangat Surya yang begitu menggebu-gebu mengajak kaum difabel untuk belajar bahasa isyarat dan verbal.
"Kehendaknya luar biasa, kemauannya tinggi. Jadi, kesuksesan seorang anak itu bukan hanya karena orang tuanya memotivasi atau memfasilitasi saja, tapi kehendak dan daya juang anak itu juga yang pengaruh," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Rasa bangga memiliki orangtua yang sabar dan penuh semangat mendidik anak yang memiliki keterbatasan fisik, juga dirasakan putra Ray Sahetapy ini. Melalui seorang penerjemah Surya mengutarakan, perjuangan seorang Dewi Yull.
"Bangga karena ibu mendukung saya mengakses masyarakat lewat bahasa isyarat, dan terapi bicara, dan enggak malu punya anak dua tuli," jawab Surya yang dibantu penerjemah.
"Kakak pertama dan saya tetap diterima dan (ibu) mengedukasi keluarga besar, masyarakat cara komunikasi Surya dan Kak Gisca. Sehingga kami tetp bisa baca tulis dan bahasa isyarat juga," tambah kembali tersenyum.
Bukan hanya mengajarkan bagaimana berkomunikasi dengan orang lain lewat dua bahasa itu, Dewi juga mengajarkan betapa kerasnya menjalani kehidupan saat ini. Dewi juga berusaha bersikap terbuka dengan apapun yang dirasakan anaknya. Meskipun, ia tidak pernah memaksa anaknya untuk bercerita.
Dewi Yull bersama putranya Surya Sahetapy (Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dewi Yull bersama putranya Surya Sahetapy (Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan)
"Jangan menganggap anak-anak sudah dewasa atau anak dalam masa puber itu, hak kita untuk mengetahui segala hal. Kita harus menghargai, menghormati kalau dia mau cerita kita hargai, kita tanggapi. Dia tertutup, oke kita tunggu saja," jelas Dewi.
ADVERTISEMENT
Surya berharap, sikap sang ibunda dalam mendidik serta memberikan pendidikan kepada orangtua yang memiliki anak disabilitas, bisa menjadi panutan bagi masyarakat.
"Saya berharap ibu saya bisa jadi role model, ada banyak orangtua dengan anak disabilitas harus struggle. Ada banyak ibu di dunia masih malu punya anak disabilitas, harus tahu kebutuhan anaknya, kemampuannya dan bisa menyesuaikan," jelasnya.
Surya Sahetapy bilang I Love You untuk Bundanya. (Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Surya Sahetapy bilang I Love You untuk Bundanya. (Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan)
Pria berusia 24 tahun ini juga menyarankan kepada para orangtua yang memiliki anak disabilitas, untuk tidak memaksakan kehendaknya.
"Jangan pernah menyiksa anak-anak itu, untuk menyesuaikan kemampuan orangtuanya. Karena itu tidak mungkin,"pesannya.
Sementara itu, saat ditanya tentang apa yang akan diberikan saat hari ibu yang jatuh pada 22 Desember mendatang, Surya dengan senyum menginsyaratkan, "I love you", untuk sang bunda.
ADVERTISEMENT