Di Novel Buya Hamka, A Fuadi Angkat Kisah Hamka dengan Bung Karno dan Haji Rasul

12 Desember 2021 19:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
A. Fuadi. Foto: Instagram/@afuadi
zoom-in-whitePerbesar
A. Fuadi. Foto: Instagram/@afuadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penulis Ahmad Fuadi alias A. Fuadi baru-baru ini merilis novel Buya Hamka di bawah naungan Falcon Publishing. Sesuai dengan judulnya, buku itu menceritakan kisah hidup salah satu ulama besar Indonesia, Abdul Malik Karim Amrullah Datuk Indomo alias Buya Hamka.
ADVERTISEMENT
A. Fuadi menjelaskan, dalam novel, ia memperlihatkan seperti apa sosok Buya Hamka dari kecil hingga dewasa. Selain itu, ia juga menyisipkan kisah segitiga seru antara Hamka dengan Presiden pertama RI, Ir. Soekarno atau Bung Karno.
"Mereka sudah saling kenal sebelum Indonesia merdeka. Hamka mengagumi Bung Karno dan Bung Karno sering mengajak Hamka untuk ngobrol," ungkap A. Fuadi saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Sabtu (11/12).
A. Fuadi, dan Donny Damara di peluncuran buku Buya Hamka. Foto: Alexander Vito Edward Kukuh/kumparan
Bagi A. Fuadi, hubungan Hamka dan Bung Karno semakin menarik ketika Indonesia memasuki Orde Lama. Kala itu, Hamka sempat ditangkap atas tuduhan mengadakan makar sebelum akhirnya justru diangkat menjadi Pahlawan Nasional.
"Ketika Bung Karno meninggal, Hamka yang dipanggil untuk menyalatkan. Karena, Bung Karno bilang, 'Jika saya dipanggil, Hamka harus jadi imam di salat jenazah saya.' Jadi, relasi itu dieksplorasi juga di buku ini," tutur Fuadi.
ADVERTISEMENT
Ada pula kisah hidup antara Buya Hamka dan ayahnya, Haji Rasul. Sejak dulu, Hamka dan sang ayah memang punya hubungan unik yang seru untuk diceritakan.
"Hamka dengan ayahnya itu ada hubungan yang naik turun. Ada emosi, kesal, marah, tapi juga cinta dan sesal. Kenapa? Karena, dari (Hamka) kecil, Haji Rasul mengharapkan Hamka bisa seperti dia, sedangkan Hamka enggak merasa harus begitu," kata A. Fuadi.
"Tapi, ternyata secara nyata justru Hamka bisa seperti ayahnya dan dari segi kehidupannya, dia malah melebihi capaian ayahnya," sambungnya.
Uniknya, kisah hidup Hamka, Bung Karno, dan Haji Rasul seperti sebuah cinta segitiga. Sebab, mereka semua selalu saling bertemu di berbagai persimpangan kejadian selama hidup.
"Bahkan Bung Karno ini pernah pidato dan bilang kalau, 'Saya ini anak Maninjau karena saya sudah diangkat anak oleh Haji Rasul.' Selengkapnya, silakan baca di buku Buya Hamka," ujar Fuadi
A. Fuadi, dan Donny Damara di peluncuran buku Buya Hamka. Foto: Alexander Vito Edward Kukuh/kumparan
Bagi A. Fuadi, novel Buya Hamka akan sangat seru untuk dinikmati. Sebab, ia sengaja membuat buku tersebut tidak terlalu panjang.
ADVERTISEMENT
Baginya, hidup seorang Buya Hamka sangat lengkap dengan berbagai kisah drama dan kepahlawanannya di zaman penjajahan. Buku pun dirasa bisa merangkum kisah hidup Hamka dengan singkat, namun lengkap.
"Jadi, saya ini seperti mengumpulkan bunga terbaik di taman hidup Hamka. Harapannya, orang bisa menikmati flow-nya, karena ini lengkap. Ada masa kecilnya, masa remaja yang galau hingga jadi ulama," tutup A. Fuadi.
Laudya Cynthia Bella dan Vino Bastian saat konferensi pers Film Buya Hamka. Foto: Dok. Falcon Pictures
Selain melalui novel, kisah hidup Buya Hamka diangkat ke dalam film berjudul Buya Hamka di bawah naungan rumah produksi Falcon Pictures. Bakal dirilis pada 2022, film tersebut dibintangi oleh Vino G. Bastian hingga Donny Damara.
Menurut A. Fuadi, skenario film itu juga menjadi salah satu referensi baginya dalam menulis novel Buya Hamka.
ADVERTISEMENT
"Skenario film jadi salah satu bacaan saya di antara puluhan bacaan dan riset lain. Jadi, ada hubungannya (dengan film), tapi tidak jadi satu-satunya sumber tulisan di novel. Saya melakukan riset tambahan dan mengembangkan cerita, sehingga buku dan film nanti bisa saling melengkapi kisah Hamka," beber A. Fuadi kepada kumparan.
__
Artikel ini mengalami sedikit perubahan. Sebelumnya ditulis, "Novel ini diadaptasi ke dalam film berjudul Buya Hamka di bawah naungan rumah produksi Falcon Pictures." Yang benar, "Selain melalui novel, kisah hidup Buya Hamka diangkat ke dalam film berjudul Buya Hamka di bawah naungan rumah produksi Falcon Pictures." Redaksi memohon maaf atas kekeliruan tersebut.