Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Kekisruhan yang terjadi di beberapa lokasi ibu kota mengundang berbagai respons dari masyarakat. Salah satunya dari aktris Dian Sastrowardoyo .
ADVERTISEMENT
Dalam salah satu foto yang diunggah ke akun Instagramnya, Dian menuliskan kenangannya tentang bagaimana kondisi Jakarta saat tragedi Mei 1998 silam. Kala itu, Dian masih duduk di bangku kelas 1 SMA Tarakanita 1.
"Sekolah diliburkan 3 hari. Modusnya tidak berbeda jauh dengan kekisruhan hari ini, ketika sebagian besar kantor dan sekolah diliburkan," tulis Dian Sastrowardoyo pada keterangan foto yang diunggahnya, Rabu (22/5).
"Tuntutan rakyat dan mahasiswa pada waktu itu adalah memaksa Suharto turun setelah 32 tahun berkuasa. People power berhasil, reformasi dan demokrasi tumbuh meskipun dengan segala tantangannya," sambungnya.
Pemeran Cinta pada film 'Ada Apa dengan Cinta' ini juga menceritakan bagaimana perkembangan Indonesia setelah masa orde baru kala itu. Ia menuliskan bahwa setelah zaman orde baru telah lewat, masyarakat jadi lebih diberikan kebebasan berekspresi dan berpendapat.
ADVERTISEMENT
"Sebagai perempuan dan seorang Ibu, saya sadar masih banyak kemajuan yang harus kita kejar bersama sebagai sebuah bangsa. Kemajuan itu tidak selalu linear, tapi percayalah every baby steps count. Dan sbg seorang perempuan, saya akan selamanya menolak jalan kekerasan," ungkapnya.
Ibu dua anak ini juga sangat mengapresiasi dengan usaha dan kerja keras dari polisi, TNI, dan aparat keamanan lain, yang telah berusaha menjaga keamanan bangsa Indonesia.
"Oleh karena itu ijinkan saya memberi apresiasi yang setingginya utk pemilu kita yang baru saja usai. Terimakasih utk KPU dan Bawaslu, juga segenap jajaran Polri dan TNI yg telah sekuat tenaga menjaga rakyat Indonesia dari kekacauan," tuturnya.
"Diatas kekuasaan, selalu ada yang lebih tinggi daripada itu semua. Yaitu persatuan kita. #KamiBersamaTNIdanPolri #PrayForIndonesiaDemocracy #TidakAtasNamaSaya," lanjut Dian Sastrowardoyo .
ADVERTISEMENT