Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Dibintangi Shenina Cinnamon, Film Tale of The Land Hadirkan Sisi Lain Kalimantan
7 Mei 2024 18:00 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Sutradara kami besar dan lahir di sana dan ini cerita yang dekat dengan Loeloe. Ya, saat disampaikan ke kita, kita merasa ini sebuah cerita yang menarik, berbeda, dan menantang," ungkap Yulia saat ditemui di Udine, Italia, beberapa waktu lalu.
Yulia jelaskan bahwa Tale of The Land akan mengangkat cerita coming-of-age, drama remaja, dari tokoh utama yang diperankan oleh Shenina Cinnamon. Namun, cerita tersebut jadi unik, karena dihadirkan dari daerah Kalimantan.
"Sebenarnya, kita ingin sampaikan cerita yang biasa terjadi di dekat kita gitu, ya, di Jawa. Tapi, kita mau memperlihatkan bahwa cerita seperti itu (drama remaja) juga terjadi di Kalimantan," kata Yulia.
ADVERTISEMENT
"Dari segi cerita, ini masih sama seperti cerita-cerita yang lain, tapi set-nya di Kalimantan dan sama, di sana ada juga remaja yang mengalami pergulatan dengan hidupnya," sambungnya.
Produser lainnya dari KawanKawan Media, Tazia, menceritakan sinopsis singkat dari Tale of The Land tanpa bisa memberi banyak bocoran. Ia menjelaskan bahwa cerita di film akan berpusat pada seorang gadis yang terpaksa tinggal di rumah apung setelah mengalami tragedi.
"Dia tidak bisa kembali ke darat dan terpaksa harus tinggal di atas air bersama kakeknya. Pemeran utamanya Shenina Cinnamon dan kakeknya diperankan oleh Arswendy Bening Swara. Kelanjutan kisahnya, masih belum diceritakan," tuturnya.
Lokasi Rumah Apung Jadi Tantangan dari Syuting Film Tale of The Land
Tale of The Land sudah dikembangkan sejak 2017 dan saat ini sudah masuk ke tahap post-production. Produser Amerta Kusuma sempat menuturkan apa kesulitan utama dari penggarapan film tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kita syuting di tengah air dan itu beda sama syuting di darat. Jadi, kayak kalau ada badai gitu, kita mau enggak mau harus berhenti. Ya, itu kendala yang kita harus menyesuaikan aja," ujar Amerta.
Film Tale of The Land diproduksi oleh KawanKawan Media dan Cinematografica dari Filipina. Film ini menjadi salah satu karya dari Indonesia yang mengikuti Focus Asia di Udine Far East Film Festival 2024.