Didi Kempot Bangga Lagu-lagu Campursarinya Digemari Anak Muda

13 Desember 2019 10:06 WIB
comment
25
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penampilan Didi Kempot dalam konser The Lord Of Loro Ati di The Pallas, SCBD, Jakarta Selatan. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penampilan Didi Kempot dalam konser The Lord Of Loro Ati di The Pallas, SCBD, Jakarta Selatan. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Nama penyanyi Didi Kempot mendadak kembali populer setelah sekian lama. Publik pun ramai memanggil pria 52 tahun ini dengan sebutan ‘The Godfather of Broken Heart’.
ADVERTISEMENT
Lagu-lagu yang dimiliki maestro campursari ini, kembali digemari penikmat musik, khususnya anak-anak muda.
Pelantun ‘Cidro’ itu merasa senang lagu-lagu yang dinyanyikannya populer di kalangan anak muda.
Didi Kempot. Foto: Sabryna Putri Muviola/kumparan
Tidak hanya itu, Didi menilai antusiasme para generasi muda pada musiknya menunjukkan adanya ketertarikan terhadap musik tradisional.
“Ya, mungkin Tuhan cinta sama saya, ha-ha-ha. Jadi, akhirnya kita dikasih lagi kebisaan untuk berseni, berkarya, dan bisa membuat teman-teman muda mau mendengarkan lagu-lagu tradisional, ternyata luar biasa,” kata Didi Kempot saat ditemui di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (12/12).
Selama sekian lama tak meramaikan industri musik Tanah Air, Didi Kempot ternyata tak berdiam diri. Ia selama ini mempersiapkan karya-karya selanjutnya. Didi mengatakan akan merilis lagu-lagu terbaru pada tahun 2020.
ADVERTISEMENT
“Di dalam studio merenung dan menulis untuk membuat lagu, dan sekarang banyak lagu-lagu baru saya yang saya keluarkan,” tutur Didi Kempot.
Penampilan Didi Kempot menghibur Sobat Ambyar pada peringatan Harlah Fraksi PKB DPR ke-20 di DPR RI, Jakarta, Kamis (31/10/2019). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Didi Kempot populer lewat lagu-lagu yang didominasi dengan lirik bahasa Jawa, seperti ‘Stasiun Balapan’, ‘Sewu Kuto’, dan ‘Suket Teki’. Lewat lagu campursarinya itu, Didi ingin mempererat budaya Indonesia melalui karyanya.
“Itu sebetulnya kewajiban kita semua, ya, sebagai warga negara. Kita betul-betul punya 'Bhinneka Tunggal Ika'. Kita budaya yang luar biasa dari Sabang sampai Merauke, semuanya lagu bagus-bagus semuanya,” ungkap Didi.
Sementara itu, Didi merasa bangga melihat anak muda saat ini tak malu untuk menyanyikan lagu-lagu miliknya. Terlebih, lagu Didi Kempot sebelumnya lebih populer di kalangan usia yang sudah lebih tua dibanding kaum muda saat ini.
Penampilan Didi Kempot dalam konser The Lord Of Loro Ati di The Pallas, SCBD, Jakarta Selatan. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan .
Bahkan, Didi menuturkan banyak anak muda yang mempelajari arti dari lirik lagunya tersebut. Hal itu dilakukan agar mereka lebih menikmati karya Didi tersebut.
ADVERTISEMENT
“Karena apa, karena anak-anak muda sekarang mau nonton Didi Kempot tidak malu. Dia bernyanyi lagu tradisional di depan kamera, seakan-akan betul-betul menikmati,” ucap Didi Kempot.
“Bahkan, yang tidak tahu lagu saya, banyak belajar dari teman-teman yang tahu,” lanjutnya.