Didi Kempot Siap Gelar Konser Perayaan 30 Tahun Karier di Stadion Utama GBK

10 Maret 2020 22:40 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyanyi Didi Kempot menyanyikan lagu ciptaannya untuk menghibur 'sobat ambyar' di Hari Jadi Banyuwangi ke-248, Rabu (18/12) malam. Foto: ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
zoom-in-whitePerbesar
Penyanyi Didi Kempot menyanyikan lagu ciptaannya untuk menghibur 'sobat ambyar' di Hari Jadi Banyuwangi ke-248, Rabu (18/12) malam. Foto: ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
ADVERTISEMENT
Didi Kempot adalah musisi tradisional Jawa yang akhir-akhir ini sedang sangat terkenal. Telah berkiprah sejak era '80-an, karya ikonis Didi, seperti Banyu Langit, Pamer Bojo, dan Cidro, terus dikenang hingga kini.
ADVERTISEMENT
Demi merayakan 30 tahun kariernya di industri musik Indonesia, Didi Kempot siap menggelar konser bertajuk Ambyar Tak Jogeti. Tidak tanggung-tanggung, konser akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta Selatan, pada 20 Juli mendatang.
Selaku perwakilan dari pihak promotor, Dian Eka, mengaku bahwa ia merasa terhormat, karena bisa dipercaya untuk menggelar konser akbar Didi Kempot di sebuah venue yang megah. Ia pun menjelaskan, apa alasan utamanya ingin membuat konser Didi di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
"Saya lihat antusiasnya teman-teman Sobat Ambyar (fans Didi Kempot). Saya beberapa waktu lalu baca Instagram, banyak yang bilang, ‘Buat konser di GBK’. Maka dari itu, kami membuat Ambyar Tak Jogeti ini," kata Dian Eka ketika menggelar konferensi pers di kawasan TMII, Jakarta Timur, Selasa (10/3).
Konferensi pers konser 30 tahun Didi Kempot bertajuk Ambyar Tak Jogeti Foto: Alexander Vito Edward Kukuh
Didi Kempot pun merasa bangga bisa menggelar konser yang sangat megah di satu-satunya stadion utama timnas sepakbola Indonesia itu. Ia pun membeberkan kejutan apa yang akan dipamerkan di konser Ambyar Tak Jogeti nantinya.
ADVERTISEMENT
"Tentunya, ini adalah kado yang sangat luar biasa buat seniman tradisional. Kita tahu persis, menyelenggarakan acara ini akan menelan biaya yang tidak sedikit. Kalau masalah kejutan, ya, nanti bisa dipastikan lagu-lagu tradisional penuh kebhinekaan akan menggema di GBK," kata Didi.
Penampilan Didi Kempot dalam konser The Lord Of Loro Ati di The Pallas, SCBD, Jakarta Selatan. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Ia tak lupa mengungkapkan banyak terima kasih pada para Sobat Ambyar, khususnya mereka yang masih muda. Sebab, Didi yakin, tanpa mereka, konser ini takkan pernah terwujud.
"Saya kagum dengan anak milenial. Bahkan, cewek-cewek cantik banyak yang memberi apresiasi dan saat saya konser mereka bisa sampai nangis dan hafal tanpa baca teks," tuturnya.
"Jadi, apa yang kita kerjakan ini sudah mendapat hasilnya, anak muda tidak malu menyanyikan tembang tradisional," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Nantinya, di konser Ambyar Tak Jogeti akan tampil pula dua musisi tradisional lain, yakni Yopie Latul dari Ambon dan Victor Hutabarat dari Sumatera Utara. Saat konferensi pers digelar, keduanya mengungkapkan rasa syukur, karena akhirnya bisa mendapat apresiasi yang besar dari masyarakat.
"Dari dulu, kita ini enggak terkenal. Jadi, berkat Mas Didi, pamor saya ikut naik. Terima kasih buat Mas Didi yang selalu mendukung dan mempersatukan kita, musisi tradisional," ujar Yopie Latul.
"Ya, acara ini juga tidak mungkin terjadi jika Tuhan tidak izinkan. Karena, kalau dipikir-pikir, apa mungkin event musik tradisional seperti ini diadakan di GBK," sambung Victor Hutabarat.
Penampilan Didi Kempot dalam konser The Lord Of Loro Ati di The Pallas, SCBD, Jakarta Selatan. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Bagi yang tertarik untuk menonton, ada lima kategori tiket. Harga yang ditawarkan berkisar antara Rp 100 ribu sampai Rp 500 ribu.
ADVERTISEMENT
"Maaf, konser ini tidak bisa gratis. Tapi, yang pasti konser ini akan menampilkan kualitas sound system yang terbaik. Ukuran panggung juga megah, 22 meter, ini standar artis internasional," tutur Eka.
Wabah corona kini sudah menyebar ke Indonesia. Pihak promotor sudah menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk mengantisipasi hal tersebut.
"Kita akan siapkan termometer untuk cek suhu. Lalu ambulans, klinik, sanitizer. Itu kita siapkan semua. Kita berdoa saja dua bulan ke depan sudah enggak ada lagi coronanya," tutup Eka.