Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Selebgram Aron Ashab kerap membuat konten yang mengundang tawa di akun Instagramnya. Hanya saja, Aron Ashab beberapa kali pernah dinilai keluar batas oleh netizen beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Misalnya, ketika Aron Ashab membuat video reaction dari lagu Kekeyi yang berjudul Keke Bukan Boneka. Bukan mengundang tawa, Aron dituding melakukan bullying lantaran kata-kata yang dikeluarkan bernada negatif.
Menyadari perbuatannya, Aron kemudian membuat video permintaan maaf dan menghapus video tersebut. Dalam program Rumpi, dia menjelaskan bahwa dirinya tidak ada maksud untuk melakukan bullying.
“Emang 'kan, aku suka parodiin yang gitu-gitu, misal anak kecil lucu, aku conversation sama dia. Keke juga ada yang conversation, yang terakhir aku bikin kayak ngebales lagunya Keke gitu,” ujar Aron Ashab , Jumat (19/6).
“Ya, mungkin niat lucu-lucuan, tapi mungkin agak lewat dari border line-nya, a little bit. Aku juga nyadar aku salah, langsung aku take down, langsung aku minta maaf. Tapi, aku enggak ngatain yang parah banget, ya, menurut aku enggak parah kayak ngatain fisiknya,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, ia sadar bahwa apa yang menurutnya lucu bisa memberikan dampak yang berbeda untuk orang lain. Ternyata, ketika mendapatkan ‘serangan’ dari netizen, pemain film 7 Misi Rahasia Sophie ini sampai jatuh sakit.
Dalam kesempatan yang sama, Aron menanyakan hal tersebut kepada Kak Seto Mulyadi yang juga menjadi bintang tamu di program tersebut.
“Kenapa, sih, aku kalau di-bully, sampai benar-benar drop, benar-benar panas aku badannya. Kemaren yang kasus Kekey, semuanya langsung nyela aku, 'kan, besoknya aku langsung panas. Aku enggak bisa kayak gitu. Ya, udah, yang lempeng-lempeng aja gitu berkarya,” tanya Aron Ashab kepada Kak Seto.
Dalam kasus sebelumnya, laki-laki 26 tahun itu mendapat cecaran dari netizen dan suhu tubuhnya meningkat hingga 39 derajat. Pada waktu itu, dia diserang terkait unggahan foto tidak menggunakan helm saat mengendarai motor.
ADVERTISEMENT
“Di-bully oleh siapa dulu? Pernah ada pengalaman waktu kecil?” tanya Kak Seto.
“Waktu kecil pernah, lama banget itu bullying-nya dan itu physically,” jawab Aron Ashab .
Lebih lanjut, Kak Seto menjelaskan bahwa seseorang yang menerima tindak kekerasan, dampaknya bisa panjang. Bahkan, bisa menjadi pelaku bullying juga.
“Makanya harus setop tindak kekerasan sekarang dan selamanya. Mungkin, dengan meminta bantuan dari lingkungan, papa, mama atau teman. Bisa memberikan sugesti pada diri sendiri, auto-sugesti, dengan buku harian atau handphone, setiap pagi dengarkan, ‘setop kekerasan, setop kekerasan’,” jelas Kak Seto.