Dituduh Mencampuri soal Lesti-Rizky Billar, Farhat Abbas: Itu Pertengkaran Bucin

27 Oktober 2022 9:05 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lesti Kejora saat mendatangi Polres Metro Jakarta Selatan, Jakarta, Kamis (13/10/2022). Foto: Agus Apriyanto
zoom-in-whitePerbesar
Lesti Kejora saat mendatangi Polres Metro Jakarta Selatan, Jakarta, Kamis (13/10/2022). Foto: Agus Apriyanto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kasus KDRT yang dialami Lesti Kejora hingga berujung laporan polisi terhadap Rizky Billar sempat menjadi sorotan. Awalnya, Lesti memang banyak mendapat simpati dan juga dukungan karena berani bersuara dan melaporkan suaminya ke polisi atas tindak kekerasan dalam rumah tangga.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, dukungan itu berbalik menjadi hujatan saat Lesti Kejora memutuskan mencabut laporan dan berdamai dengan Rizky Billar. Padahal, bapak satu anak itu sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polres Metro Jakarta Selatan.
Farhat Abbas. Foto: Giovanni/kumparan
Farhat Abbas termasuk salah satu orang yang sempat berkomentar tentang masalah Lesti dan Billar. Namun ia membantah mau ikut campur dalam masalah Lesti-Billar karena ia hanya menganggap ini pertengkaran para bucin (budak cinta).
"Sebenernya hanya keaktifan saya di media sosial saja. Ketika saya melihat kasus, saya sudah prediksi ini hanya pertengkaran sesama bucin saja dan dibawa ke ranah polisi, kemudian polisi sudah capek-capek bekerja, (laporan) dicabut kembali," kata Farhat Abbas saat jadi bintang tamu di program Pagi Pagi Ambyar, Rabu (26/10).
Rizky Billar menggunakan baju tahanan saat dihadirkan pada rilis terkait kasus KDRT, di Polres Metro Jakarta Selatan, Kamis (13/10/2022). Foto: Agus Apriyanto
Farhat tak memungkiri bahwa dia mendapat banyak kecaman dan hujatan di awal kasus Lesti-Billar mencuat. Apalagi ia sempat dianggap membela Billar terkait perlakuan kasarnya terhadap sang istri. Hanya saja, Farhat tetap meyakini bahwa masalah yang dialami Lesti bukanlah KDRT berat.
ADVERTISEMENT
"Saya mendapat hujatan, kok, seolah-olah saya mencampuri, tapi yang jelas awalnya saya merasa persoalan ini bukan KDRT berat karena Lesti ketika dirawat langsung bisa ke Makkah, jadi secara jasmani dan rohani dia siap," bebernya.
"Dari awal saya katakan bahwa proses bergesernya tenggorokan atau memar itu bukan karena penganiayaan, tapi mungkin karena istrinya pengin pergi kemudian dicegah, terjadi tarik-tarikan," sambungnya.

Farhat Abbas Nilai Kasus Lesti Kejora Lebih Parah dari Prank KDRT Baim Wong

Dalam kesempatan itu, Farhat juga mengatakan bahwa laporan KDRT yang dicabut oleh Lesti lebih parah ketimbang konten prank Baim Wong. Ia merasa polisi tak perlu memperpanjang laporan mengenai konten prank tersebut.
"Ini saya anggap (kasus KDRT Lesti-Billar) lebih parah dari kasus Baim Wong. Kalau Baim Wong, kan, prank, ya, ingin buat lucu-lucuan, ingin membuat orang tertawa. Sebenarnya polisinya enggak perlu baper terkait laporan ini," tutur Farhat.
Lesti Kejora dan Rizky Billar berdamai. Foto: Giovanni/kumparan
Farhat mempunyai alasan mengapa ia menyebut kasus Lesti lebih parah. Ia merasa Lesti dan Billar sudah membuat publik marah. Mantan suami Nia Daniaty ini bahkan berharap penyidikan kasus Billar dilanjutkan meski kasusnya telah dihentikan.
ADVERTISEMENT
"Kita tunggu saja, dalam waktu dekat ini, ada pihak-pihak atau lembaga masyarakat yang akan praperadilan dan menganggap ini tidak perlu dihentikan. Artinya, ini biarkan menjadi satu pembelajaran walaupun tidak ditahan karena menyangkut kejahatan dalam rumah tangga," bebernya.
Lesty Kejora bersama ayahnya Endang Mulyana dan kuasa hukum Sandy Arifin, saat memberi keterangan pers terkait perdamaian kasus KDRT di Polres Jakarta Selatan, Jakarta, Jumat, (14/10/2022). Foto: Dok. Agus Apriyanto
Farhat pun setuju bila akhirnya Billar dan Lesti diboikot untuk tampil di TV. Ia merasa tak hanya Billar saja yang harus diboikot, tapi juga Lesti karena dinilai mempermainkan hukum.
"Saya menilai ada adegan sebab akibat, kemudian yang membuka masalah ke ranah publik sehingga menjadi masalah bersama Indonesia. Jadi, ya, sudah, dua-duanya saja (diboikot)," pungkas Farhat Abbas.