Docs by the Sea, Buka Peluang Film Dokumenter Lokal ke Kancah Dunia

31 Agustus 2017 7:01 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Forum Dokumenter Docs By The Sea (Foto: Salmah Muslimah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Forum Dokumenter Docs By The Sea (Foto: Salmah Muslimah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Forum dokumenter Docs by the Sea, sukses membuka peluang bagi sineas dokumenter di Asia Tenggara untuk berkarya di kancah internasional. Lewat forum ini, karya-karya mereka bisa dilihat oleh para stakeholder industri perfilman internasional.
ADVERTISEMENT
Puncak acara Docs by the Sea yang dilaksanakan dari tanggal 29-30 Agustus 2017 tersebut diisi dengan kegiatan pitching 30 proyek dokumenter yang dibuat oleh sineas dari berbagai negera, yakni 10 proyek film dokumenter Indonesia, 15 proyek film dokumenter Asia Tenggara (Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, Cambodia, dan Myanmar), 5 proyek film dokumenter internasional dari India, Korea Selatan, Taiwan, Belanda dan Iran.
Pitching forum Docs By The Sea (Foto: Salmah Muslimah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pitching forum Docs By The Sea (Foto: Salmah Muslimah/kumparan)
Dalam forum yang diselenggarakan oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) bekerja sama dengan In-Docs ini, para pembuat film dokumenter di kawasan Asia Tenggara mempresentasikan proyek film mereka atau pitching di hadapan 30 decision maker dari lembang-lembaga internasional dan pemegang kunci film dokumenter dari 16 negara.
Mereka mewakili lembaga-lembaga pendanaan internasional, jaringan televisi internasional, platform digital, festival film internasional, pitching forum internasional, web platform, distributor, produser independen, dan filantropi.
ADVERTISEMENT
Hasil pitching memberikan 'angin segar' bagi para sineas dokumenter. Karya mereka menjadi dikenal dan kesempatan melangkah ke forum internasional semakin terbuka luas.
"Saya sangat senang sekali Docs by the Sea sudah selesai dan hasilnya amat sangat menggembirakan, baik tanggapan dari peserta maupun dari kalangan industri, mereka sangat antusias dengan proyek-proyeknya. " kata Direktur Program In-Docs Amelia Hapsari kepada wartawan di acara Docs by the Sea, di kawasan Nusa Dua, Bali, Rabu (30/8).
Pitching proyek film di Docs By The Sea (Foto: Salmah Muslimah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pitching proyek film di Docs By The Sea (Foto: Salmah Muslimah/kumparan)
Beberapa proyek film yang dipresentasi langsung mendapat respons. Misalnya proyek film Terrorist Whisperer, The Future Cries Beneath Our Soil dan No Boys Land, yang mendapat undangan untuk mengikuti picthing di Docs Port Incheon di Korea Selatan, bulan November mendatang.
ADVERTISEMENT
Selain itu ada juga proyek film yang langsung mendapat pendanaan dari Kedutaan Denmark, yaitu film berjudul Boarding School yang disutradarai oleh Shalahuddin Siregar. Total dana yang dikucurkan adalah senilai 68.000 Danish Krone atau sekitar Rp 145 juta.
Pitching proyek film di Docs By The Sea (Foto: Salmah Muslimah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pitching proyek film di Docs By The Sea (Foto: Salmah Muslimah/kumparan)
Pembuat film di Eropa yang hadir sebagai decision maker di pitching forum ini juga sudah menyatakan kesedian mereka untuk menjadi co-producer bagi dua proyek film yang sudah dipresentasikan.
"Kedutaan Denmark langsung kasih cash, ada yang dapat co-producer dari Eropa, dan ada yang mendapat undangan pitching dari Korea," kata Amel.
Proyek film lainnya seperti My Big Sumba Family dan A Brave Man karya sineas dokumenter Indonesia juga mendapat sumbangan dana dari para peserta yang hadir di forum senilai Rp 8,6 juta.
ADVERTISEMENT
Menurut Amelia, forum ini memberikan bukti nyata bila film dokumenter di Asia Tenggara bisa mendapat perhatian di mata dunia. Dia berharap forum-forum seperti lebih sering diadakan agar kesempatan untuk sineas dokumenter di Indonesia ataupun Asia Tenggara bisa semakin luas.
"Harapannya Bekraf terus mendukung film dokumenter Indonesia. Misalnya terus melakukan acara seperti ini dan mem follow-up proyek-proyek tersebut," katanya.