Dokter Tirta Tersinggung saat Adam Deni Jual Namanya ke Jerinx soal Rp 80 Juta

18 Februari 2022 8:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dokter Tirta. Foto: Instagram/@dr.tirta
zoom-in-whitePerbesar
Dokter Tirta. Foto: Instagram/@dr.tirta
ADVERTISEMENT
Tirta Mandira Hudhi atau yang akrab disapa Dokter Tirta belum lama ini menjadi saksi dalam persidangan kasus pengancaman yang diduga dilakukan Jerinx kepada Adam Deni.
ADVERTISEMENT
Meski awalnya menolak menjadi saksi terkait kasus tersebut, Dokter Tirta nyatanya membuka sejumlah fakta terkait Adam Deni ketika memberi keterangan dalam sidang. Salah satunya soal dirinya yang pernah memberikan uang sebesar Rp 80 juta sesuai dengan permintaan Adam Deni.
Adam Deni, Dokter Tirta dan Jerinx. Foto: Instagram/@adngrk/@dr.tirta dan Fikri Yusuf/Antara Foto
Menurut Dokter Tirta, awalnya tak ada yang mengetahui soal uang Rp 80 juta tersebut selain pihaknya dan pihak Adam Deni. Mengenai hal ini diungkap oleh Dokter Tirta saat menjadi bintang tamu di Podcast Deddy Corbuzier.
"Kubu Adam, kan, bilang kalau mereka tidak pernah memeras. Iya, memang saya, kan, juga bilangnya hanya meminta. Kenapa gue kasih, karena gue menghormati organisasi, enggak mau ribet dan pada saat itu memang blunder-nya saya saja pas latihan menembak," beber Dokter Tirta seperti dikutip dalam video berjudul TERNYATA PEMERAS‼️JRX VS ADAM DENI- BONGKAR!! - Deddy Corbuzier Podcast.
Adam Deni saat berada di rutan Bareskrim sebagai tersangka kasus akses ilegal. Foto: Dok. Istimewa
Dokter Tirta kemudian menceritakan kronologi saat dirinya dan Adam Deni bertemu di sebuah coffee shop. Adam Deni sempat menelepon pengacaranya dan dipandu untuk membuat SPK.
ADVERTISEMENT
"SPK itu sangat krusial, ditandai meterai dan di mana pasalnya juga saya tulis manual. Pembayaran itu dianggap kerja sama dan kedua belah pihak tidak akan membahas ini lagi. Kenapa saya mau bayar, karena saya memang tidak mau ribet," ujar Dokter Tirta.

Dokter Tirta Tersinggung karena Adam Deni Jual Namanya ke Jerinx

Dalam kasus Jerinx dan Adam Deni, Dokter Tirta mengaku bahwa ia sangat netral dan tidak memihak siapa pun sejak awal.
"Saya netral karena, saya lihat, dari periode November 2020 sampai Juni 2021, ADG pure membantu UMKM sampai saya mikir orang ini sudah berubah menjadi orang baik. Tapi, saya enggak pernah tahu dia di belakang seperti apa," bebernya.
Adam Deni vs Jerinx. Foto: Instagram/@adngrk dan kumparan
Hingga akhirnya Dokter Tirta dibuat terkejut saat dirinya mendapat sebuah mention dari akun Instagram bernama @xatanix yang menyinggung soal duit Rp 80 juta.
ADVERTISEMENT
"Saya kaget karena Rp 80 juta itu enggak ada yang tahu selain saya dan ADG. Enggak ada yang tahu karena enggak ada yang pernah update dan SPK itu hanya dipegang saya sama ADG," kata Tirta.
Selain itu, pengacara Jerinx, Sugeng Teguh Santoso, juga menghubungi Dokter Tirta dan membahas soal Adam Deni yang diduga menjual namanya untuk meminta uang damai kepada Jerinx sebesar Rp 15 Miliar.
"Pak Sugeng DM saya dan akhirnya ketemu. Dan ternyata saudara ADG bilang gini, 'Tirta saja memberi saya Rp 80 juta hanya untuk mengemis surat permintaan maaf.' Itu saya tersinggung. Pak Sugeng ini, kan, baru membantu Jerinx di 2021, dan dia bisa tahu (soal Rp 80 Juta) berarti, kan, dia (ADG) menjual nama saya dong," beber Tirta.
ADVERTISEMENT
Saksi korban pengancaman Adam Deni (kiri) dan Saksi dari Jaksa Penuntut Umum Elsyana untuk terdakwa kasus pengancaman I Gede Ari Astina atau Jerinx SID (ketiga kiri) bersiap mengikuti persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (12/1). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
"Secara enggak langsung, Jerinx, saat di Raffles, underpressure, lalu dicocokkan sama bapaknya Jerinx yang bilang, ya, benar, dijual nama saya. Bapak Jerinx bilang ke dia (ADG), 'Saya cuma punya tanah dan uang Rp 300 juta, mau apa enggak? Kalau Dokter Tirta saja segitu, saya tawar di angka Rp 70 juta.' Dibilang, enggak bisa. Itulah yang buat pelik, saya jadi terkenal, 'Tirta aja setakut itu sama gue (ADG).' kesal saya," tambahnya.
Dari kasusnya itu, Dokter Tirta menyadari kesalahannya karena menyelesaikan masalah secara sendiri tanpa bantuan dari pihak ketiga.
"Tapi, sekarang saya sudah diedukasi teman-teman polisi. Kalau misalkan ada kayak gitu lagi, ketika di hari H saya ajak polisi, jadi tangkap tangan. Itulah salahku dulu, apa-apa mau diselesaikan sendiri, enggak mau merepotkan orang lain," tutupnya.
ADVERTISEMENT