Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Dubber Suneo dan Spongebob Banyak Konsumsi Kencur untuk Jaga Suara
17 Januari 2017 12:04 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
ADVERTISEMENT
Suara rendah, tinggi, cempreng, serak, sengau, hingga menghasilkan suara lain yang ekspresif adalah keahlian Santosa Amin. Ibarat penyanyi, seorang dubber juga harus menjaga kesehatan pita suaranya.
Pria berusia 43 tahun ini mengaku tidak memiliki pantangan dalam urusan makan. Dia tak menghindari gorengan ataupun es krim, asal tahu batasan. Demikian juga soal menerima pekerjaan, ketika kondisinya kurang fit, Santosa selektif agar kualitas suaranya terjaga.
“Biasanya saya konsumsi kencur sih buat jaga suara," kata Santosa kepada kumparan.
ADVERTISEMENT
Kencur umumnya sering digunakan untuk obat sakit tenggorokan. Tapi tanaman yang mengandung minyak atsiri dan alkaloid ini juga berkhasiat sebagai obat sakit kembung, masuk angin, anti oksidan dan segudang manfaat lainnya. Santosa mengkonsumsi kencur lewat ramuan jamu atau bumbu makanan.
Mengisi suara adalah hal yang menyenangkan. Santosa bisa mengeksplorasi dirinya mencoba jenis suara lain sesuai dengan karakter yang dipercayakan kepadanya. Sumber-sumber suara mendefinisikan karakter suara yang ingin dihasilkan.
Santosa memberikan sedikit tips untuk dubber pemula agar mengeksplorasi sumber suara dari leher, hidung, dada hingga perut. Itu adalah hal dasar yang harus dikuasai seorang dubber.
“Ilmu dubbing sama dengan ilmu keaktoran. Jadi yang diolah itu kalau dari keaktoran kan olah tubuh, olah suara dan olah rasanya. Tapi kalau dubber dibutuhkan olah suara dan olah rasanya aja. Kita harus bisa mengeksplorasi bagaimana suara-suara yang kita punya,” katanya.
ADVERTISEMENT
“Semakin banyak suara yang kita punya, semakin banyak yang dibutuhkan sebagai seorang dubber. Jadi pandai-pandailah eksplorasi. Dari mulai umur, sampai karakter-karakternya. Ya itu sih ilmu basic-nya teater dan drama,” tambah Santosa yang juga berbakat menggambar.
Kualitas membentuk reputasi. itu yang selalu ditanamkan Santosa dalam kariernya selama 20 tahun. Dia tak mengejar kuantitas, tapi kualitas. Makanya Santosa tak sulit mendapat tawaran pekerjaan.
Santosa sedikit cerita ketika dia mendapatkan telepon tengah malam dari sebuah stasiun TV swasta. Dia diminta ikut seleksi menjadi pengisi suara karakter Spongebob Squarepants. Tak butuh proses lama, Santosa langsung take vocal untuk tayang keesokan harinya.
Santosa dipilih mendadak untuk menggantikan pengisi suara sebelumnya yang sudah tayang satu episode. Tapi karakter suara di episode pertama itu dikritik oleh Nickelodeon, sehingga Santosa digaet.
ADVERTISEMENT
Tokoh spons kuning yang bersuara cempreng ini disuarakan Santosa sejak awal 2000-an. Saat itu Santosa menyelesaikan sekitar 93 episode di Lativi (sekarang TvOne) dan Global TV. Apa yang dipelajari saat mengisi karakter suara Spongebob?
“Awalnya memang ada rada sulit ya, tapi lama-lama udah tahu celahnya. Joke-jokenya apa, kalau habis (dialog) dari ini ngapain. Jadi kita udah cepat tanggap dengan sendirinya aja,” ucap lulusan Akutansi yang terjun ke teater sejak 1995 itu.
Santosa menilai profesi dubber cukup menjanjikan, meski menolak menyebut kisaran nominal honor seorang dubber. Apalagi ke depan makin banyak serial dan film animasi yang dibuat.
“Jadi harus terus melatih suara biar bisa jadi dubber yang nggak murah. he he he.”
ADVERTISEMENT
Saat ini Santosa juga sedang mengerjakan proyek baru bersama rumah produksi Falcon Picture sebagai pelatih vokal di 'Si Juki The Movie'.