Duka Raditya Dika Mengenang Sosok Hilman Hariwijaya yang Jadi Panutannya

9 Maret 2022 17:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktor Raditya Dika saat hadir di press screening film Single Part 2 di Plaza Senayan, Jakarta, Sabtu, (1/5). Foto: Ronny/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Aktor Raditya Dika saat hadir di press screening film Single Part 2 di Plaza Senayan, Jakarta, Sabtu, (1/5). Foto: Ronny/kumparan
ADVERTISEMENT
Meninggalnya penulis legendaris, Hilman Hariwijaya, pada Rabu (9/3) membawa duka bagi komedian sekaligus penulis, Raditya Dika.
ADVERTISEMENT
Melalui unggahan story Instagram, Raditya Dika mengungkapkan betapa berjasa Hilman bagi kariernya di dunia kepenulisan selama ini.
“Kalau bukan karena Mas Hilman, mungkin saya tidak akan jadi penulis,” tulis Raditya Dika yang dikutip dari unggahan Instagram Story-nya, Rabu sore.

Hilman Hariwijaya Jadi Sosok Inspiratif Bagi Raditya Dika

Radit, sapaan akrabnya, mengenang masa ketika ia sering menyempatkan waktunya datang ke toko buku hanya untuk mengecek kesediaan buku favoritnya, Lupus.
“Masih teringat bagaimana tiap bulan mampir ke toko buku, hanya untuk melihat apakah ada buku Lupus terbitan terbaru,” kenang Radit.
Raditya Dika ditemui di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Rabu (11/9). Foto: Regina Kunthi Rosary/kumparan
Berkat karya-karyanya yang selama ini telah menginspirasi dan menemaninya, bapak dua ini mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Hilman. Tidak lupa, Raditya Dika juga menyelipkan doa untuk Hilman dan keluarga yang ditinggalkannya.
ADVERTISEMENT
“Terima kasih atas inspirasi dan cerita yang menemani kami semua. Doa terbaik untuk mas Hilman dan sekeluarga,” imbuh Radit.
Di story selanjutnya, suami Anissa Aziza itu juga bercerita tentang dirinya yang kerap dijuluki kutu buku. Baginya, buku bukan hanya jendela ilmu saja, melainkan juga berperan sebagai tempat bernaung dan bermainnya.
“Untuk seseorang anak SD kutu buku seperti saya dulu, buku adalah tempat bermain dan berteduh yang paling nyaman,” tulisnya.
Novel Lupus jugalah yang mengantarkan Raditya Dika menjajaki dunia komedi. Tulisan dari Hilman Hariwijaya itu mampu memberikan perspektif baru baginya. Dia jadi paham bahwa berkomedi tidak harus berdiri di atas panggung, akan tetapi komedi juga bisa disampaikan lewat kata-kata.
“Karena Lupus saya tahu, berkomedi bisa dilakukan dengan merangkai kata-kata, tanpa perlu tampil ke atas panggung, dan segala kemalangan bisa diceritakan dengan sudut pandang yang mendatangkan tawa untuk orang lain,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
Di akhir tulisannya, penulis buku Marmut Merah Jambu itu mengucapkan selamat jalan untuk sosok inspirasinya.
“Selamat jalan mas Hilman..” pungkasnya.
Reporter: Karina Savitri