Earhouse Guitar Club Laboratory Lebur Batas dengan Gitar Di IOEF 2019

15 September 2019 19:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Earhouse Guitar Club Laboratory. Foto: Alexander Vito/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Earhouse Guitar Club Laboratory. Foto: Alexander Vito/kumparan
ADVERTISEMENT
Pergelaran Indonesia Orchestra and Ensemble Festival (IOEF) 2019 telah digelar sejak Jumat (13/9) di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Selatan. Hari ini, Minggu (15/9), adalah hari terakhir IOEF 2019 yang ditutup dengan gala concert pukul 18:30 WIB.
ADVERTISEMENT
Sejak pukul 09:00 WIB, festival telah dibuka oleh Wind Band Music yang disambung dengan Angklung Vicapella Ensemble dan Marka Pertiwi Harp Ensemble pukul 10:00 WIB.
Penampilan spesial hari ketiga IOEF 2019 datang dari Malaysian Philharmonic Youth Orchestra yang tampil pukul 15:30 WIB di Teater Besar, Taman Ismail Marzuki. Diperkuat musisi-musisi muda, Malaysian Philharmonic Youth Orchestra tampil memainkan lima komposisi berbeda.
Malaysian Philharmonic Youth Orchestra. Foto: Alexander Vito/kumparan
Setelah Malaysian Philharmonic Youth Orchestra mengakhiri penampilan pukul 16:30 WIB, giliran Earhouse Guitar Club Laboratory yang manggung di Teater Kecil pukul 16:50 WIB.
Tino, pemimpin grup beranggotakan 18 pemain gitar ini, membuka penampilan dengan sebuah perkenalan singkat. Ia menjelaskan bahwa Earhouse Guitar Club Laboratory diperkuat oleh orang-orang dari lintas profesi.
ADVERTISEMENT
"Lagu pertama yang akan kami mainkan berjudul 'Guitar for Love'. Ini adalah komposisi yang kami tulis sendiri untuk menunjukkan rasa cinta kami pada gitar. Bagaimanapun juga, kami datang dari kalangan berbeda. Ada dokter, ada anak sekolah, ada anggota militer. Tapi, kami semua benar-benar mencintai gitar," kata Tino sebelum lagu 'Guitar for Love' dimainkan.
Menggunakan kostum tradisional dari daerah yang berbeda-beda, penampilan Earhouse Guitar Club Laboratory terlihat unik dan tak biasa. Jika dilihat sekilas, memang usia semua personel amat beragam, dari anak-anak, dewasa, hingga paruh baya.
Earhouse Guitar Club Laboratory. Foto: Alexander Vito/kumparan
Untuk lagu kedua, dibawakan komposisi daur ulang dari lagu 'Come Together' karya The Beatles. "Karena gitar adalah instrumen yang rock n' roll, tidak lengkap rasanya jika kita tidak mainkan satu lagu rock n' roll legendaris," ujar Tino sebelum mulai bermain.
ADVERTISEMENT
Untuk lagu terakhir, salah satu anggota bernama Cilla menjelaskan bahwa Earhouse Guitar Club Laboratory akan memainkan lagu 'Bengawan Solo' karya Gesang. Di lagu itu, 18 personel membagi tugas, ada yang mengimitasi suara contra bass, cuk, dan kentrung khas musik keroncong.
Penampilan Earhouse Guitar Club Laboratory berakhir pukul 17:15 WIB. Meski hanya menampilkan tiga lagu, penonton merasa puas dan terpukau, hingga memberikan standing ovation selama beberapa detik.