Eko DJ Sempat Mengeluh Capek untuk Cuci Darah

28 Maret 2017 9:09 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Kediaman Eko DJ. (Foto: D. N. Mustika Sari/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kediaman Eko DJ. (Foto: D. N. Mustika Sari/kumparan)
Pelawak senior Eko Ndaru Djumadi atau yang akrab dipanggil Eko DJ menghembuskan nafas terakhirnya pada Senin (27/3) pukul 23.00 WIB. Eko meninggal dunia setelah berjuang melawan penyakit komplikasi, salah satunya gagal ginjal.
ADVERTISEMENT
Menurut salah satu sahabatnya, pelawak Kadir, selama ini Eko memang diketahui tengah menjalani masa penyembuhan dari penyakitnya tersebut. Kadir pun sempat mengenang pertemuan terakhirnya dengan Eko.
"Dia komunikasi selalu beri nasihat pada kawan-kawan. Katanya, hati-hati kalau makan, dijaga terutama lemak. Saya yang mengalami, dia bilang gitu," ungkap Kadir saat ditemui di rumah duka di kawasan Pondok Kelapa, Jakarta Tmur, Selasa (28/3).
Kadir, komedian Indonesia. (Foto: D. N. Mustika Sari/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kadir, komedian Indonesia. (Foto: D. N. Mustika Sari/kumparan)
Baca Juga:
Berawal dari penyakit kencing manis, penyakit Eko pun merambat ke organ lainnya, termasuk jantung.
"Jantungnya sempat bengkak. Terus begitu dicek juga ternyata ginjalnya tinggal berapa persen gitu fungsinya. Kencing manis sih udah lama, tapi sehat. Sekitar 15 tahun," lanjut Kadir.
ADVERTISEMENT
Eko DJ dan keluarganya. (Foto: Instagram @ekodj_)
zoom-in-whitePerbesar
Eko DJ dan keluarganya. (Foto: Instagram @ekodj_)
Selama ini, pria berusia 65 tahun itu terlihat jarang mengeluh meskipun berbagai penyakit menyerang dirinya. Eko terlihat memiliki semangat cukup besar untuk sembuh. Namun, di hari-hari terakhirnya ia sempat mengeluh capek untuk melakukan cuci darah yang selama ini dijalaninya secara rutin.
"Paling kalau ngeluh cuma masalah kolestrol. Berat di kepala dan suka pusing. Terakhir di rumah sakit, beliau di ICU. Pertama di rumah sudah cuci darah terus, terus di rumah sakit cuma 2 hari terus pak Eko balik ke rumah. Kemarin ada beberapa teman ke sini, masih bisa diajak komunikasi. Terakhir dia bilang enggak mau cuci darah karena capek. Jarumnya kan pindah-pindah," kata Kadir.
Hal senada juga diungkapkan oleh anak pertama Eko, Dewi Sari Krisnandaru yang mengaku bahwa Eko sempat menolak untuk diajak cuci darah seperti biasanya.
ADVERTISEMENT
"Kemarin Jumat dia enggak mau (cuci darah). Katanya capek. Saya paksa, dia enggak mau. Malah marah," ungkap Dewi.
Eko meninggal dunia pada usia 65 tahun dan meninggalkan seorang istri serta tiga orang anak.