Europe on Screen 2017 Ingin Ubah Stereotip Film Eropa

26 April 2017 7:56 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Konpers Europe on Screen 2017 (Foto: Prabarini Kartika/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konpers Europe on Screen 2017 (Foto: Prabarini Kartika/kumparan)
Film Hollywood dengan mudahnya dapat masuk ke pasar dunia, termasuk di Indonesia. Bahkan tak sedikit dari film Hollywood yang mendapatkan banyak jatah layar, seperti 'Beauty and the Beast', 'Harry Potter', atau 'Lord of the Rings'.
ADVERTISEMENT
Berbeda halnya jika membicarakan film-film Eropa, jika disandingkan dengan film hasil produksi Amerika Serikat. Jarang terdengar kabarnya film Eropa dapat disaksikan di bioskop komersial apalagi mendapatkan layar yang banyak.
Paling banter film Eropa yang masuk ke pasar Indonesia adalah film box office asal Inggris, seperti 'Trainspotting' dan 'Fantastic Beasts and Where to Find Them'.
Maka dari itu 'Europe on Screen (EOS) 2017' kembali digelar di Indonesia. Di tahun ke-17 ini mereka kembali menayangkan film-film terbaik Eropa untuk dipertontonkan kepada masyarakat Indonesia.
Hadirnya EOS 2017 pun mendapatkan respon yang positif dengan terus meningkatnya jumlah penonton tiap tahunnya. Tahun 2012, EOS hanya berhasil mengumpulkan sekitar 7000 penonton.
Konpers Europe on Screen 2017. (Foto: Prabarini Kartika/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konpers Europe on Screen 2017. (Foto: Prabarini Kartika/kumparan)
Tapi tahun lalu, peningkatannya sangat jauh hingga mencapai angka 21.000 penonton. Tahun ini EOS tentu memiliki target yang lebih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
"Aku harap kita dapat mencapai 22.000 penonton. Itu akan membuatku sangat senang. Ini akan menjadi sebuah pencapaian bagi stafku, dengan anggaran yang sangat terbatas," kata Orlow Seunke selaku Direktur Festival EOS 2017.
Misi terpenting dari digelarnya EOS tahun ini, ingin menghapus stereotip film Eropa yang tidak seperti film Hollywood, yang secara fundamental adalah sebagai media hiburan.
"Kami ingin meningkatkan kesadaran dan menghapus image bahwa film Eropa tidak melulu panjang (durasinya), tidak ada epilog, isinya hanya orang berbicara saja, artsy, dan sulit dipahami," ujar Seunke.
Demi mewujudkan misi itu, tidak heran apabila film yang ditayangkan termasuk jajaran film ternama. Sebut saja film 'Elle' yang mendapatkan Piala Golden Globe 2017 untuk kategori Best Foreign Film, 'Son of Saul' film Hungaria yang memenangkan kategori Best Foreign Film untuk Piala Oscar 2016.
ADVERTISEMENT
London Has Fallen. (Foto: Wikipedia)
zoom-in-whitePerbesar
London Has Fallen. (Foto: Wikipedia)
Selain itu, ada juga beberapa film box office yang juga dihadirkan dalam EOS tahun ini, yaitu 'London Has Fallen', 'Paddington', dan 'Now You See Me 2'.
Paddington. (Foto: Wikipedia)
zoom-in-whitePerbesar
Paddington. (Foto: Wikipedia)
Tapi apa sebenarnya tujuan dari menghilangkan stereotip tersebut? Apakah Europe on Screen berusaha untuk menambah jumlah penonton?
"Ya, tentu saja. Aku ingin jumlah penonton yang lebih besar. Indonesia memiliki jumlah populasi sekitar 250 juta masyarakat, jadi tentu kami ingin penonton yang lebih banyak," tuturnya.
Jika tertarik untuk datang ke acara ini, EOS akan hadir tanggal 5-14 Mei 2017. Kalian dapat menonton film-film tersebut di Erasmus Huis, Goethe Haus, British Council, Instituto Italiano, Institut Francais, Kineforum, hingga Bintaro Jaya XChange Mall dan Gandaria City.
ADVERTISEMENT
Tenang saja, Europe on Screen 2017 sama sekali tidak dipungut biaya alias gratis!