Fanny Soegi Curhat soal Band Soegi Bornean: Laki-laki Patriarki dan Korup

8 September 2024 15:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fanny Soegi dalam konferensi pers perilisan lagu Langit Biru, Padi Reborn dan Fanny Soegi, Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (31/5/2024). Foto: Giovanni/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Fanny Soegi dalam konferensi pers perilisan lagu Langit Biru, Padi Reborn dan Fanny Soegi, Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (31/5/2024). Foto: Giovanni/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Fanny Soegi baru saja mengutarakan keresahannya soal band Soegi Bornean. Lewat utas yang ditulis di akun X-nya, Fanny mengungkap bahwa band yang melambungkan namanya itu tak membayar royalti ke pencipta lagu.
ADVERTISEMENT
"Pencipta lagu Asmalibrasi dibayar, pencipta lagu Raksa nggak dibayar. Gimana sihh @Soegibornean," tulis Fanny Soegi di X.
Fanny kemudian me-retweet cuitan lamanya yang diunggah pada 12 Juli 2024. Cuitan itu berisi kalimat, "Band-band-an kok korupsi, ndak keren."
Penyanyi berusia 25 tahun itu mengungkap bagaimana kondisi kehidupan pencipta lagu Asmaralibrasi. Meskipun lagu itu viral di tahun 2020-an, kehidupan pencipta lagunya jauh dari mewah.
"Bayangin aja, lagu Asma ini yang kalian denger di mana2, penciptanya sampai minjem uang untuk bayar sekolah anaknya. Nominal dari royalti lagu ini nggak main2, setengah Milyar lebih ada, tapi justru orang2 yang nggak punya hak dapat paling banyak & nggak transparan," ungkap Fanny.
Menurut Fanny, orang-orang yang tak berhak justru mendapat jumlah royalti yang besar. Mereka bahkan bisa menghabiskan uang tersebut untuk berfoya-foya.
ADVERTISEMENT
"Orang-orang yang nggak berhak bisa beli 2 mobil sekaligus, gitar mahal, foya2. Sedangkan pencipta lagu Asma masih ngontrak di Jogja, mana atapnya jebol lagi. Bukan nominal yang ku garis bawahi, tapi nurani kalian. Band2 an kok serakah, nggak keren blas," tuturnya.

Fanny Soegi Pernah Dapat Ancaman?

Masih dalam utas tersebut, Fanny menceritakan kejadian tak menyenangkan yang ia alami. Fanny sebenarnya sudah lama ingin mengutarakan keresahan ini, namun ia sempat mendapat ancaman.
"Aku masih inget banget ketika aku mau bersuara tentang ini, ada cletukan "Fanny lupa toh kalau di belakangku ini orang2 penting?" Iya aku tau kalian jurnalis, meskipun aku sendirian, aku nggak takut, aku masih berpegang teguh rasa adil," kata Fanny.
ADVERTISEMENT
"Aku masih inget banget ketika aku mau keluar dari Band itu dan dihadapkan orang2 HAKI, aku diharuskan membayar namaku sendiri yakni "Soegi" kalau aku keluar dengan entitas yang baru. Ada rekamannya lagi," imbuhnya.
Grup musik Soegi Bornean Fanny Soegiarto (tengah) dan Aditya Ilyas (kiri) tampil dalam konser musik Jateng Fair 2023 di Pusat Rekeasi dan Promosi Pembangunan (PRPP), Semarang, Jawa Tengah, Rabu (12/7/2023). Foto: Makna Zaezar/ANTARA FOTO
Lebih lanjut, Fanny mengatakan, dirinya hampir mengakhiri hidup karena tak kuat dengan berbagai perlakuan tak adil tersebut. Hanya saja, kini ia sudah bangkit dan memberanikan diri menghadapi ancaman yang ditujukan kepadanya.
"Pernah ada di satu titik aku mau mengakhiri hidup karena betul2 sendirian, tanpa Bapak & Ibuk. Perlakuan kalian nggak akan aku lupakan se-umur hidup. Kalian laki2 patriarki, korup, betah isin. Sekarang aku nggak takut ancaman, aku perempuan, aku berpegang teguh keadilan," tegasnya.
Fanny Soegi memutuskan hengkang dari band Soegi Bornean pada Maret 2024. Saat itu, Fanny tak menjelaskan secara gamblang soal alasan di balik keputusannya mundur dari band tersebut.
ADVERTISEMENT
Setelah hengkang, Fanny melanjutkan karier sebagai penyanyi solo. Sementara itu, Soegi Bornean juga membentuk formasi baru setelah Fanny cabut.
Pihak Soegi Bornean belum buka suara terkait utas yang dibuat oleh Fanny tersebut.