Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Febby Rastanty soal Ikoy-ikoyan: Mau Dicap Bangsa yang Punya Mental Pengemis?
4 Agustus 2021 10:30 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam unggahan di Instagram Story, Febby Rastanty mengatakan bahwa dirinya tidak akan mengikuti tren tersebut. “Maaf nih teman-teman, kayaknya pass dulu untuk ‘hype’ kali ini. Agak kurang sesuai saja di hati dengan cara yang dilakukan,” tulis Febby.
Saat memberikan tanggapan soal tren ikoy-ikoyan, Febby Rastanty menyinggung mengenai mental minta-minta. Menurut perempuan 25 tahun ini, ada kondisi yang membuat seseorang wajar untuk meminta pertolongan kepada orang lain. Misalnya saja, ada anggota keluarga yang sakit keras, tapi ia tidak mempunyai biaya untuk berobat.
“Netizen adalah masyarakat. Karakter masyarakat mencerminkan bangsa. Masa mau dicap sebagai bangsa yang malas dan punya mental pengemis?” tulis Febby.
Meski kondisi saat ini memang tidak mudah, Febby mengimbau orang-orang untuk terus semangat dalam mencari rezeki. “Aku yakin rezeki masing-masing manusia diatur sama Tuhan dan enggak akan ketukar. Usaha tak akan mengkhianati hasil, kok,” tulisnya.
ADVERTISEMENT
Febby mengaku sekadar menyampaikan pendapat. Oleh karena itu, pemain film Something in Between ini tidak masalah apabila ada yang memiliki pendapat berbeda dengannya.
Selain itu, Febby juga tidak bermaksud untuk menghakimi orang-orang yang mengikuti tren ikoy-ikoyan. Namun, ia punya cara sendiri untuk berbagi kepada orang yang membutuhkan.
“MasyaAllah, aku lihat sampai ada yang bisa habis puluhan bahkan ratusan juta. Semoga berkah buat kalian semua dan bermanfaat, ya, buat yang menerima,” tulis Febby.
Febby Rastanty Tidak Masalah Jika Ada yang Beda Pendapat Dengannya soal Ikoy-ikoyan
Dalam unggahannya, Febby juga sempat menampilkan komentar dari netizen terkait dengan pendapatnya soal tren ikoy-ikoyan. “Kalau enggak mau enggak usah ngedumel mbak, yang mau saja dan ngasih seikhlasnya saja,” tulis netizen tersebut.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, Febby mengatakan bahwa dirinya memiliki jutaan pengikut di akun Instagram dengan beragam latar belakang dan usia yang berbeda. Sehingga, ia merasa bertanggung jawab untuk mengedukasi mereka.
“Cuma mau menggunakan platform yang aku punya dengan lebih bijaksana saja,” tulis Febby.
Febby mengungkapkan bahwa ia tidak jarang mendapat DM yang isinya memaksa untuk mendapat bantuan. Apabila hal itu terus berlanjut dan menjadi kebiasaan, menurutnya, akan memberikan dampak yang kurang baik ke depannya.
Apalagi, kata Febby, ada banyak orang yang lebih tinggi urgensinya untuk dibantu. “Tapi kalau enggak setuju juga enggak apa-apa. Setidaknya sebagai sesama manusia aku sudah melakukan tugasku buat saling ngingetin,” tulisnya.
ADVERTISEMENT