Ferry Salim Kenang Momen Batal Adu Akting dengan Tino Saroengallo

Ferry Salim dan Tino Saroengallo. (Foto: Instagram @ferrysal1m)

Ungkapan duka mengalir bagi aktor sekaligus sineas Tino Saroengallo. Lelaki kelahiran 10 Juli 1958 tersebut meninggal dunia pada usia 60 tahun, Jumat (27/7), setelah dua tahun berjuang melawan penyakit kanker kandung kemih.

Salah seorang selebriti yang menyampaikan rasa dukanya ialah Ferry Salim. Aktor berusia 51 tahun itu mengunggah foto kebersamaannya dengan mendiang Tino dan berkisah melalui caption.

"Orang awam mungkin tidak banyak yang mengenal sosok seorang ‘Tino Saroengallo’. Beliau adalah sosok yang luar biasa, memiliki reputasi yang baik, dan professional di dunia perfilman Indonesia," tulis Ferry mengawali kisahnya.

Ferry kemudian menceritakan bahwa mereka saling mengenal ketika sama-sama terlibat dalam film 'Ca-bau-kan' garapan sutradara Nia Dinata. Pada debutnya sebagai film layar lebar tersebut, Tino bertindak sebagai produser pelaksana.

"(Kami) lalu menjadi teman dan sering bertemu dalam beberapa project film," tulis pemain film 'Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar' itu.

Ferry Salim. (Foto: Munady Widjaja/kumparan)

Ferry Salim menerangkan pula bahwa foto yang diunggahnya tersebut memuat momen ketika ia dan Tino tengah persiapan dan screentest film 'Perfect Dream'. Peristiwa tersebut terjadi dua tahun yang lalu.

"Bang Tino rencananya menjadi musuh bebuyutan saya dalam film tersebut," tulis ayah aktor Brandon Salim itu.

Mengetahui mereka akan beradu akting, Ferry dan Tino banyak berbincang. Yang mereka bicarakan pun tak melulu menyoal pekerjaan.

"Saat itu, ia banyak bercerita mengenai kesehatannya. Ia sudah mulai sakit. Namun, dedikasinya di dunia film tak terkalahkan," tulis Ferry.

Tino Saroengallo, Sineas Indonesia, meninggal dunia. (Foto: Facebook/Tino Saroengallo)

Hanya saja, pada akhirnya Ferry Salim dan Tino batal beradu akting dalam film tersebut. Menjelang syuting, pemain film 'Night Bus' itu jatuh sakit.

"Saat mulai mau shooting, kesehatannya drop, jadwal tak bisa mundur, sosok karakter Bang Tino digantikan pemain lain," tulis Ferry.

Menutup kisahnya, Ferry mengungkapkan rasa kehilangannya akan kepergian Tino.

"Sebuah produksi film, bila saya melihat ada bang Tino terlibat di dalamnya, saya merasa tenang karena saya yakin film tersebut akan berjalan lancar, mulus, dan digarap professional! Semoga beristirahat dengan tenang, Bang! Kita semua sineas Indonesia merindukan sosok seorang Tino Saroengallo! R.I.P!" tandasnya.