Festival Film Dokumenter Kembali Digelar 9-15 Desember di Yogyakarta

28 November 2017 18:03 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Festival Film Dokumenter 2017 (Foto: Facebook/@ffdjogja)
zoom-in-whitePerbesar
Festival Film Dokumenter 2017 (Foto: Facebook/@ffdjogja)
ADVERTISEMENT
Festival Film Dokumenter (FFD) kembali digelar tahun ini. Pada edisinya yang ke-16, FFD kali ini mengangkat tema 'Post-Truth' sebagai salah satu medium untuk menyampaikan pesan dan menjalankan perannya dalam membangun persepsi dan kebenaran secara alternatif.
ADVERTISEMENT
FFD 2017 akan diselenggarakan pada 9-15 Desember 2017 di tiga tempat, yakni Taman Budaya, IFI-LIP, dan Villa Sambal di Yogyakarta. Acaranya pun akan dibagi menjadi empat agenda utama, yaitu 'Kompetisi', 'Pemutaran Utama', 'Parsial', dan 'Lokakarya Film Kritik'.
Konferensi Pers FFD 2017. (Foto: Dok. FFD 2017)
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi Pers FFD 2017. (Foto: Dok. FFD 2017)
Sama seperti tahun lalu, kategori 'Kompetisi' untuk 'Dokumenter Panjang' akan dibuka dalam rentang internasional. Sedangkan 'Kompetisi' untuk 'Dokumenter Pendek' dan 'Dokumenter Pelajar' akan bertaraf nasional dengan harapan mampu menumbuhkan gairah para sineas-sineas Indonesia. Selain itu, FFD juga menerima 43 film kategori 'Dokumenter Panjang Internasional', 85 film kategori 'Dokumenter Pendek', dan 24 film kategori 'Dokumenter Pelajar'.
Tahun ini, para juri yang terlibat di dalam kompetisi 'Dokumenter Panjang' adalah Ronny Agustinus (Pendiri Ruangrupa, pengelola Marjin Kiri), Anna Har (Direktur dan Produser Freedom Film Festival), dan Sandeep Ray (Sutradara film 'Royal Bengal Rahasya' asal India).
ADVERTISEMENT
Festival Film Dokumenter 15 ‘Displacement’ 2016 (Foto: www.ffd.or.id)
zoom-in-whitePerbesar
Festival Film Dokumenter 15 ‘Displacement’ 2016 (Foto: www.ffd.or.id)
Untuk 'Dokumenter Pendek', hadir Antariksa (Pendiri KUNCI Cultural Studies), Lono Simatupang (Dosen Antropologi UGM), dan Vivian Idris (aktris dan produser) sebagai juri. Sedangkan, 'Dokumenter Pelajar' mempersembahkan Irfan R. Darajat (Peneliti LARAS), Jason Iskandar (Sutradara film 'Seserahan'), dan Steve Pillar Setiabudi (Sutradara film dokumenter 'Tarung').
Agenda 'Pemutaran Utama' akan dibagi dalam lima program, yakni 'Perspektif', 'Spektrum', 'Dear Memory: Eksperimentasi Ingatan', 'Doc Music', dan 'Program Spesial: 5 Pulau / 5 Desa'. Lalu, tema 'Post-Truth' turut dihidupkan melalui beberapa film pilihan, seperti 'The Village Bid of UFO' (Jepang), 'Watching the Detective' (Kanada), dan 'German Youth' (Jerman).
Lalu, dalam agenda 'Parsial', FFD mempersembahkan enam program yang terdiri dari 'Asian Doc', 'Docu Francaise', 'Le Mois du Film Documentaire', 'Focus Japan', 'National Film Board Canada', dan 'Dear Memory: Ingatan dalam Dokumenter'.
ADVERTISEMENT
Agenda terakhir, 'Lokakarya Film Kritik', akan diadakan pada 10-14 Desember mendatang. Lewat empat tema ini, FFD percaya dan yakin jika film dokumenter punya peran dalam mencerdaskan masyarakat dan memberi sudut pandang yang jarang disentuh media arus utama selain menghadirkan pesan-pesan reflektif yang melewati batas ruang dan waktu.