news-card-video
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Fiersa Besari Buka Suara soal Pendakian di Puncak Carstensz

3 Maret 2025 17:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fiersa Besari. Foto: Instagram/@fiersabesari
zoom-in-whitePerbesar
Fiersa Besari. Foto: Instagram/@fiersabesari
ADVERTISEMENT
Musisi Fiersa Besari buka suara mengenai pendakian di Puncak Carstensz Pyramid di Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
ADVERTISEMENT
Di awal keterangannya, Fiersa mengucapkan rasa belasungkawa atas meninggalnya Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono.
"Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan. Semoga Bu Lilie dan Bu Elsa diberikan tempat terbaik di sisi-Nya," kata Fiersa di akun Instagram pribadinya.
Fiersa Besari. Foto: Alexander Vito Edward/kumparan

Fiersa Besari Buka Suara Mengenai Pendakian di Puncak Carstensz

Saat buka suara mengenai pendakian di Puncak Carstensz, Fiersa Besari mengungkapkan bahwa dirinya sudah kembali ke Timika, Papua Tengah, setelah tertahan di basecamp lantaran cuaca buruk.
Cuaca buruk, lanjut Fiersa, berdampak pada lalu lintas helikopter yang merupakan satu-satunya akses resmi ke basecamp Yellow Valley.
Kemudian Fiersa menjelaskan kronologi dari sudut pandangnya. Fiersa mengatakan bahwa dirinya berasal dari rombongan berbeda dengan dua pendaki yang meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Dia kemudian menceritakan medan curam yang ada di Carstensz Pyramid. Menurutnya, Carstensz Pyramid berbeda dengan gunung di Indonesia pada umumnya.
"Medan tebing curam dengan ketinggian 600-an meter (basecamp YV 4200-an MDPL - Puncak Jaya 4884 MDPL), mewajibkan kita untuk lancar menggunakan alat-alat tali untuk naik dan turun (ascending dan rappelling) sebagai safety procedure," ucap Fiersa.
"Sebagai catatan, di ketinggian di atas 4000-an MDPL, apalagi dalam cuaca buruk, kita memang tidak boleh diam terlalu lama, sebab rentan terkena hipotermia," tambahnya.
Rangkaian tragedi yang terjadi baru Fiersa ketahui setelah tiba di basecamp. Dia mengaku sangat terkejut saat mendengar kabar tersebut.
"Kaget dan sedih, tapi bersama orang-orang di YV, mengontak korban yang terjebak dengan menggunakan HT agar tetap merespons, sampai akhirnya mereka dijemput oleh para relawan-baik lokal ataupun internasional-pada tanggal 1 Maret 2025. Alhamdulillah ketiganya selamat, meski sempat kritis," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Fiersa kemudian mengungkapkan bahwa kronologis tersebut hanya sekadar melengkapi keterangan yang sudah ada aja. Dia meminta semua pihak dapat menahan diri dalam mengeluarkan asumsi, teori, apalagi komentar nirempati.
"Pakai energi untuk berdoa. Beri ruang untuk keluarga dan kerabat yang berpulang untuk berduka. Terima kasih banyak atas perhatiannya. Salam lestari, Fiersa Besari," ucap Fiersa.