news-card-video
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Film 'Boven Digoel': Kisah Pengabdian Seorang Dokter di Tanah Papua

6 Februari 2017 19:18 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Film Boven Digoel (Foto: Foromoko Film/Youtube)
zoom-in-whitePerbesar
Film Boven Digoel (Foto: Foromoko Film/Youtube)
Sebuah film yang berlatar kearifan lokal Papua akan hadir mewarnai industri film Indonesia. Film 'Boven Digoel' menjadi film pertama buatan rumah produksi asli Papua, yaitu Foromoko Matoa Indah Film. Film ini mengangkat kisah nyata seorang dokter yang menantang maut melakukan operasi sesar dengan silet di belantara Digoel Papua sekitar tahun 1990-an.
ADVERTISEMENT
Film yang disutradarai oleh FX Purnomo atau yang akrab dipanggil Ipong Wijaya ini mengambil beberapa lokasi di Papua seperti, Kampung Yahim Sentani, Danau Love Yoka Abepura, Bandara Ama Sentani, Pelabuhan Jayapura, Kampung Netar Sentani, Pantai Kelapa Satu Marauke, Tanah Merah Boven Digoel, Kampung Ampera Boven Digoel, Hutan Wet Boven Digoel, dan Pelabuhan Boven Digoel.
Pemain Film Boven Digoel. (Foto: Munady/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Film Boven Digoel. (Foto: Munady/kumparan)
Menurut Ipong banyak sekali tantangan yang harus dilalui selama proses syuting berlangsung, salah satunya kondisi alam Papua yang sulit untuk dijangkau.
"Tim produksi harus melakukan perjalanan dari Kabupaten Merauke ke Kabupaten Boven Digoel dengan menempuh perjalanan darat selama 10 jam. Lokasinya pun menggunakan set artistik yang riil dengan tempat kejadian di tahun 90-an, yaitu berupa puskesmas yang dulu digunakan untuk operasi sesar menggunakan silet. Syuting dilakukan kurang lebih selama 20 hari," ungkap Ipong saat ditemui di kawasan Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (6/2) malam.
ADVERTISEMENT
Boven Digoel sendiri dikenal sebagai salah satu tempat pembuangan tokoh pejuang-pejuang kemerdekaan, seperti Sutan Syahrir dan Bung Hatta. Tempat ini merupakan kamp konsentrasi pertama yang dibuat di Indonesia oleh Belanda, tepatnya berada di Tanah Merah, Boven Digoel, Papua.
Maria Fransisca pemain film Boven Digoel. (Foto: Munady/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Maria Fransisca pemain film Boven Digoel. (Foto: Munady/kumparan)
Film pertama produksi Papua ini dibintangi mutiara dari timur Indonesia, sebutan bagi orang-orang Papua yang dikenal dengan sosok kulit hitam dengan rambut keriting namun memiliki pribadi yang hangat, ceria dan ramah. Mereka adalah Maria Fransisca, Puteri Papua 2013 dan finalis Puteri Indonesia 2014 perwakilan Papua yang kini menjadi Duta Humas Polda Papua dan Duta Pemberantasan Narkoba Papua, lalu Ellen Aragay, Runner Up Miss Indonesia 2014 dan atlet Basket internasional asal Papua.
ADVERTISEMENT
Christine Hakim pemain film Boven Digoel. (Foto: Munady/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Christine Hakim pemain film Boven Digoel. (Foto: Munady/kumparan)
Film yang diadaptasi dari buku kisah nyata berjudul 'Catatan Seorang Dokter dari Belantara Boven Digoel' karya John Manangsang ini menggandeng aktris senior Christine Hakim. Christine berperan sebagai ibu dari Dokter John. Ia pun mengaku sangat tertarik dengan tema film ini yang mengangkat kisah seorang dokter yang mengabdikan dirinya di Boven Digoel.
"Ini tema yang tidak bisa saya tolak. Visi, misi, dan semangatnya juga sejalan dengan saya. Selain itu,saya juga tak menyangka putra-putri asal Papua ini memiliki bakat akting yang bagus dan sangat natural sekali. Mereka cepat menghafal dialog dan beradaptasi," ungkap wanita kelahiran 25 Desember 1956 tersebut.
Edo Kondologit pemain film Boven Digoel.  (Foto: Munady/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Edo Kondologit pemain film Boven Digoel. (Foto: Munady/kumparan)
Selain itu film ini juga dibintangi oleh aktor dan aktris serta musisi asal Indonesia timur seperti Joshua Matulessy alias J-Flow, Edo Kondologit, dan Lala Suwages.
ADVERTISEMENT
Jflow Matulessy pemain film Boven Digoel. (Foto: Munady/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jflow Matulessy pemain film Boven Digoel. (Foto: Munady/kumparan)
Film 'Boven Digoel' mengisahkan tentang John Manangsang (Joshua Matulessy) yang bertugas di salah satu puskesmas di Tanah Merah, Boven Digoel. Sosoknya yang dikenal pintar bergaul, ramah, dan berdedikasi, membuatnya disukai masyarakat sekitar. Namun, sebuah polemik muncul saat John dihadapkan dengan sebuah kasus saat ia bersama stafnya harus melakukan operasi cesar terhadap Agustina yang telah melahirkan sebanyak sembilan kali. Tragisnya, puskesmas ini tidak memiliki alat yang memadai. Keputusan sulit pun harus John ambil, termasuk melakukan operasi dengan alat seadanya, yaitu silet.
Mampukah John menyelamatkan nyawa Agustina dan bayinya? Semua akan terungkap dalam film yang akan tayang pada 9 Februari mendatang di seluruh bioskop Tanah Air.
ADVERTISEMENT