Film Horor Laku karena Penonton Suka Ditakut-takuti

28 Januari 2024 17:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ibu Mawarni Suwono di Film Pengabdi Setan. Foto: IMDb
zoom-in-whitePerbesar
Ibu Mawarni Suwono di Film Pengabdi Setan. Foto: IMDb
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Genre horor selalu menghiasi daftar deretan film Indonesia terlaris. Tahun lalu misalnya, Sewu Dino berhasil meraih predikat sebagai film Indonesia terlaris pada 2023 dengan 4.891.609 penonton. Kemudian, KKN di Desa Penari menjadi film Indonesia terlaris sepanjang masa dengan meraup sekitar 10 juta penonton.
ADVERTISEMENT
Kesuksesan film bergenre horor meraup penonton bukan hanya terjadi belakangan ini. Horor sejak dulu menjadi salah satu genre yang disukai penonton.
"Horor sebenarnya dari dulu jadi salah satu genre film yang enggak pernah mati," kata kritikus film Daniel Irawan kepada kumparan, belum lama ini.
Sutradara film Si Manis Jembatan Ancol Anggy Umbara saat berkunjung ke kantor kumparan. Foto: Dicky Adam Sidiq

Alasan Penonton Suka Nonton Film Horor

Salah satu alasan film bergenre horor bisa meraih kesuksesan karena para penonton yang suka ditakut-takuti. Ada keseruan yang mereka rasakan ketika disajikan hal-hal menyeramkan saat menonton film horor.
"Karena secara mendasar, basic-nya penonton sangat suka ditakuti, maksudnya untuk seru-seruan. Jadi ditakut-takuti ini termasuk salah satu yang disenangi penonton dalam konteks hiburan," tutur Daniel.
Film horor laku di Indonesia juga disebabkan karena para penonton ingin mencari pengalaman komunal. Mereka, misalnya, bisa berteriak bareng ketika melihat suatu adegan yang menyeramkan.
ADVERTISEMENT
"Sekarang horor bergerak ke pengalaman komunal, jadinya orang nyari yang seru, yang bisa teriak-teriak bareng. (Karena itu) horor harus seram, harus seru," ucapnya.
Senada dengan Daniel, CEO MD Entertainment, Manoj Punjabi, mengatakan film bergenre horor bisa meraih kesuksesan karena para penonton mencari pengalaman komunal.
"Horor laku (karena) experience-nya. (Penonton) ke bioskop mungkin berduaan, sama teman, apa pun, jadi dapat experience (saat) nonton di bioskop," ujar Manoj.
Manoj Punjabi Foto: Instagram @manojpunjabimd
Sementara itu, sutradara Anggy Umbara mengatakan orang Indonesia suka menonton film horor karena merasa memiliki kedekatan.
"Karena orang Indonesia relate, dekat dengan kehidupan superstitious, gaib, mistik, gitu-gitu. Memang dari dulu sudah mengakar, ya mempercayai makhluk gaib dan ketakutan terhadap setan dan sejenisnya," kata Anggy.
ADVERTISEMENT
"Jadi sangat dekat dan relate dengan kehidupan masyarakat dan orang-orangnya."
Kedekatan itu menjadi alasan lain orang-orang Indonesia suka menyaksikan film horor. Karena itu, sosok hantu yang dihadirkan dalam film biasanya familiar bagi banyak orang, misalnya kuntilanak dan pocong.
"Hantu selokal mungkin, itu yang lebih dimakan," ucap Manoj Punjabi.
Salah satu penonton, Mei, mengungkapkan menyaksikan film horor berdasarkan sutradara yang menggarapnya. Ia mengaku menyukai film-film garapan Joko Anwar.
"Kalau Joko Anwar cerita-ceritanya bagus, menarik," ujar Mei.