Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Film ‘Johnny English Strikes Again’: Teknologi Analog vs Digital
19 September 2018 15:14 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Film aksi komedi yang memparodikan film ‘James Bond’ kembali hadir di layar kaca. Ya, film yang diperankan Rowan Atkinson itu hadir dengan judul ‘Johnny English Strikes Again’. Film karya David Kerr tersebut menjadi film ketiga dari serial film ‘Johnny English ’.
ADVERTISEMENT
Film ‘Johnny English’ yang pertama dirilis pada 2003. Setelah 14 tahun, akhirnya ‘Johnny English Reborn’ dirilis. Berbeda dari dua film sebelumnya, dalam ‘Johnny English Strikes Again’ ini, Atkinson tak hanya menjadi pemain, dia juga berperan sebagai produser.
Pada film yang didistribusikan Universal Pictures itu, Atkinson memerankan sosok Johnny English, agen M17 yang memiliki sifat konyol dalam melakukan aksinya untuk menyelesaikan sebuah kasus.
Film ‘Johnny English Strikes Again’ dibuka dengan latar belakang kota London, Inggris. Setelah itu, memperlihatkan markas M17 yang telah diretas. Rupanya, serangan siber telah mengungkap identitas dari seluruh agen rahasia yang tengah aktif di Inggris.
Sang Perdana Menteri (Emma Thompson) langsung memberi perintah untuk menugaskan para agen yang berasal dari era berbeda, untuk menuntaskan kasus tersebut. English yang telah memasuki masa pensiun sebagai agen M17, kembali dibutuhkan oleh negaranya. Bersama agen lain, mereka dipanggil dan dikumpulkan dalam satu ruangan.
ADVERTISEMENT
Sejak awal dimulainya film, komedi yang dihadirkan dalam film berdurasi sekitar 91 menit itu kerap mengocok perut. Salah satunya ketika melihat kekonyolan English saat sedang berkumpul dengan para agen lainnya yang telah pensiun. Akibat perbuatan yang dilakukan English, membuat dia menjadi satu-satunya harapan untuk menyelamatkan Inggris.
Dalam menjalankan aksinya tersebut, English tidak sendirian. Kali ini, dia ditemani oleh Angus Bough (Ben Miller). Sebelumnya, Bough hadir dalam film ‘Johnny English ’ yang pertama. Namun, dia tidak muncul dalam film kedua, karena adegannya yang dipotong.
English yang lebih banyak menghabiskan waktunya di era analog, harus menghadapi penjahat yang menguasai teknologi digital. Meski begitu, hal tersebut menjadi keuntungan tersendiri bagi English untuk menghadapi musuhnya tersebut.
ADVERTISEMENT
Dia pun lebih memilih untuk menggunakan peralatan mata-mata yang ‘old school’. Beberapa di antaranya adalah pil yang mampu membuat diri agar terus terjaga dan membuat tidur, hingga pakaian eksoskeleton, yang mampu membatu English untuk memanjat dinding kastil Skotlandia.
Dalam menjalankan misinya, English harus pergi menuju Prancis untuk mengejar kapal pesiar mewah dan bertemu dengan penghuni misteriusnya (Olga Kurylenko). Di waktu yang bersamaan, sang Perdana Menteri berusaha untuk menguatkan keamanan siber Inggris, dengan menggandeng seorang ahli teknologi bernama Jason Volta (Jake Lacey).
Hampir seluruh tenologi digital yang disuguhkan orang-orang pada English, tidak berhasil merebut perhatiannya. Namun, saat dia diperlihatkan kacamata Virtual Reality, yang menampilkan isi dari rumah si pejahat, English pun tertarik untuk mencobanya.
ADVERTISEMENT
Lantaran tidak berpengalaman untuk menggunakan teknologi yang relatif baru itu, membuat English melakukan berbagai hal tak terduga yang mampu membuat penonton tertawa saat melihatnya.
Meski jalan cerita terbilang bisa ditebak, unsur komedi slapstick yang dihadirkan dalam film yang diproduksi oleh StudioCanal dan Working Title Films itu tetap menghibur. Dari kecerobohan yang dilakukan oleh English, terkadang mampu menghasilkan hal yang positif.
Bagi kamu yang sudah tidak sabar untuk menonton ‘Johnny English Strikes Again’, film tersebut bisa disaksikan di bioskop Tanah Air pada 26 September mendatang.