Film 'Kartini': Sederhana Namun Mendalam

16 April 2017 17:30 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Kartini Bersama Kedua Orang Tuanya (Foto: Legacy Pictures)
zoom-in-whitePerbesar
Kartini Bersama Kedua Orang Tuanya (Foto: Legacy Pictures)
Kartini dikenal sebagai sosok pahlawan perempuan yang berjuang untuk kesetaraan gender pada zamannya. Ia terjebak dalam adat istiadat Jawa yang mengharuskannya untuk dipingit dan menunggu laki-laki yang bersedia untuk meminangnya. Padahal di dalam lubuk hatinya yang terdalam, Kartini ingin mengenyam pendidikan setinggi-tingginya hingga ke negeri Belanda. Kepada sahabat penanya di negeri seberang, Estelle "Stella" Zeehandelaar, perempuan kelahiran Jepara ini juga bercerita bagaimana ia ingin menjadi seperti manusia Eropa.
ADVERTISEMENT
Sepercik kehidupan singkat Kartini kemudian diracik menjadi sebuah film biopik besutan sutradara beken, Hanung Bramantyo. Ia menggaet aktor dengan nama besar untuk film yang berjudul 'Kartini'.
Dian Sastrowardoyo sebagai Kartini (Foto: Legacy Pictures)
zoom-in-whitePerbesar
Dian Sastrowardoyo sebagai Kartini (Foto: Legacy Pictures)
Dian Sastrowardoyo terpilih untuk memerankan sosok Kartini, Christine Hakim menjadi ibu kandung Kartini bernama Ngasirah, Deddy Sutomo menjadi ayah Kartini sekaligus Bupati Jepara Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat. Sedangkan, adik-adik Kartini yaitu Roekmini dan Kardinah diperankan oleh Acha Septriasa dan Ayushita Nugraha.
Sosok lelaki yang mempersunting Kartini, yaitu Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, diperankan oleh Dwi Sasono. Sedangkan Djenar Maesa Ayu, Adinia Wirasti, dan Reza Rahadian pun turut meramaikan film tersebut.
Alur Mudah Dipahami
Pemikiran Kartini tidaklah semudah seperti yang digambarkan dalam film karena memang sejatinya film bertujuan untuk menyederhanakan suatu peristiwa. Melalui dialog yang tidak terlalu panjang dan berbelit, juga menggunakan bahasa campuran Indonesia, Jawa, dan Belanda, penonton dijamin dapat mengerti apa yang diucapkan para tokoh dan makna di balik film tersebut.
ADVERTISEMENT
Film 'Kartini' (Foto: Instagram @hanungbramantyo)
zoom-in-whitePerbesar
Film 'Kartini' (Foto: Instagram @hanungbramantyo)
Yang juga patut diapresiasi dari cara penyampaian pesan film ini adalah bagaimana Hanung menggambarkan isi surat Kartini kepada Stella yang terbilang tidak biasa. Jika kamu memutuskan untuk menonton film 'Kartini', kamu akan merasakan emosi yang sesungguhnya saat Kartini menuliskan dan mengirimkan suratnya ke Belanda dan bagaimana sahabat-sahabat penanya membalas surat Kartini.
Akting yang Memikat
Dengan membawa nama-nama besar untuk film ini, tentu saja tidak perlu dipertanyakan bagaimana mereka menghayati perannya masing-masing. Dian Sastrowardoyo yang merepresentasikan perempuan kelahiran 21 April 1879 ini harus diacungi jempol saat dirinya harus berbicara dalam tiga bahasa sekaligus, termasuk kromo inggil dan Belanda yang diucapkannya dengan sangat fasih.
Apalagi sosok Christine Hakim yang dengan hebatnya menggambarkan Ngasirah, wanita yang bukan keturunan bangsawan tinggi dan harus menyaksikan putrinya dipingit sehingga bisa menjadi seorang Raden Ayu. Akting Christine dalam film ini membuat penonton tergerak hatinya dan berempati terhadap sosok Ngasirah yang tegar.
ADVERTISEMENT
Dian, Acha, dan Ayushita menjadi triple threat lantaran perannya sebagai tiga serangkai. Ketiganya saling berbeda nasib, tapi tak membuat ketiganya tidak kompak dan berbagi pemikiran yang sama. Acha sebagai Roekmini dan Ayushita sebagai Kardinah sangat mengidolakan kakaknya yang dengan sabar ingin memajukan pendidikan sekaligus menyetarakan hak semua masyarakat.
Foto Keluarga di Film Kartini  (Foto: Legacy Pictures)
zoom-in-whitePerbesar
Foto Keluarga di Film Kartini (Foto: Legacy Pictures)
Jangan lupakan juga sosok ayah yang bisa disebut sebagai seorang feminis. Tanpa seorang Adipati Ario Sosroningrat ini, Kartini tidak akan menjalankan keinginan dan impiannya karena bantuan romonya. Dwi Sasono sebagai Bupati Rembang yang bertugas untuk mengikat janji suci dengan Kartini juga memiliki karakter yang kuat walaupun hanya memiliki dua adegan, tapi adegan yang sangat krusial, dalam film tersebut.
Film 'Kartini' adalah tontonan wajib bagi kamu yang ingin memahami kehidupan Kartini sebelum ia keluar dari pingitannya. Film ini dengan mudahnya menggambarkan bagaimana perjuangan Kartini lantaran mengambil buku dari Pramoedya Ananta Toer yang berjudul 'Panggil Aku Kartini Saja' sebagai salah satu referensinya.
ADVERTISEMENT
Kemudian selepas menyaksikan film, akan ada banyak pengetahuan-pengetahuan baru mengenai sosok pahlawan emansipasi wanita tersebut.
'Kartini' akan menemani masyarakat Indonesia untuk merayakan hari lahirnya Kartini yang akan rilis tanggal 19 April mendatang.