Film Kemarin Director's Cut Rilis Perdana di Bioskop Online, Dijamin Lebih Sedih

19 Maret 2021 11:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ifan 'Seventeen'. Foto: Instagram/@ifanseventeen
zoom-in-whitePerbesar
Ifan 'Seventeen'. Foto: Instagram/@ifanseventeen
ADVERTISEMENT
Kemarin adalah sebuah film yang mengisahkan tentang band Seventeen. Film menceritakan perjalanan panjang band Seventeen dari awal mereka terbentuk hingga tragedi tsunami menimpa mereka.
ADVERTISEMENT
Film itu sebelumnya sudah tayang di berbagai bioskop Indonesia. Namun, kini giliran versi director's cut dari film Kemarin yang akan rilis secara perdana di Bioskop Online pada 19-21 Maret mendatang.
Sutradara film Kemarin, Upie Guava, menjelaskan alasan dirilisnya versi director's cut. Ia merasa versi terbaru ini akan lebih terasa emosional dan mendalam.
Film dokumenter berjudul Kemarin mengisahkan perjalanan karier Seventeen Foto: YouTube/MAHAKARYACHANNEL
"Ini adalah angle yang menurut saya paling ideal secara storytelling. Makanya saya merasa versi ini bertutur lebih baik, lebih efisien namun impact-nya lebih emosional. Porsi mengenai band, tragedi, sama post-tragedi pun juga lebih berasa seimbang," ungkap Upie dalam konferensi pers virtual, Kamis (18/3).
Ifan Seventeen merasa senang ada versi lain lagi dari film Kemarin yang dirilis. Ia pun menuturkan perasaannya.
ADVERTISEMENT
"Film dengan versi terbaru ini jauh lebih baik dan lebih sedih dari versi yang sempat tayang di bioskop sebelumnya. Film ini juga hadiah dari kami untuk para fans Seventeen dan pecinta musik Indonesia," tuturnya.
Gupta Gautama, Head of Content dari Bioskop Online, merasa bahagia bisa menjadi yang pertama memutarkan film Kemarin Director's Cut. Gupta melihat bahwa film ini penting untuk diputar di platform Bioskop Online, karena menuturkan kisah perjalanan dan perjuangan dari sebuah band besar.
"Saat saya menonton film Kemarin versi director's cut ini saya merasa film ini harus masuk ke Bioskop Online. Buat saya film ini begitu personal yang menggambarkan perjalanan dan perjuangan Seventeen sebagai sebuah band dan juga bagaimana dampak dari tragedi tsunami Selat Sunda 2018 terhadap mereka yang ditinggalkan," kata Gupta.
ADVERTISEMENT
"Kita semua nanti akan bisa melihat bagaimana Seventeen yang sudah berkarier hampir selama 20 tahun ini bukan hanya sebagai sebuah band, tapi juga sebuah keluarga,” ujarnya.