Film 'Posesif' Tayang Lagi 9 Maret

Film Posesif (Foto: YouTube Palari Films)

'Posesif' yang merupakan film garapan sutradara Edwin, menjadi salah satu film yang digemari oleh banyak remaja di Indonesia. Film tersebut bahkan mendapatkan tiga penghargaan di Festival Film Indonesia (FFI) 2017, dalam kategori 'Pemeran Utama Wanita Terbaik', 'Sutradara Terbaik', dan 'Pemeran Pendukung Pria Terbaik'.

Untuk mengobati rasa rindu penggemar film 'Posesif', mulai 9 Maret mendatang layanan streaming video on demand Iflix akan menayangkan film yang dibintangi oleh Adipati Dolken dan Putri Marino tersebut.

"Kita menghadirkan film-film yang ditonton enggak cuma sekadar hiburan saja. 'Posesif' ini 'kan punya pesan tentang realita di luar sana. Enggak semuanya yang cinta-cinta indah. Enggak cuma sekadar hiburan yang receh tapi juga berkesan," ungkap Tiara Sugiyono, Marketing Manager Iflix, dalam konferensi pers di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (7/3).

"Jadi orang yang sudah atau belum sempat nonton, kami hadirkan di Iflix. Jadi, aksesnya benar-benar untuk semua orang, jadi aksesnya tambah luas," lanjutnya.

Putri Marino dan Adipati Dolken (Foto: DN. Mustika/kumparan)

Dalam kesempatan yang sama, Adipati mengaku dirinya bahagia karena film yang ia bintangi tersebut akhirnya bisa diakses dengan mudah oleh seluruh masyarakat Indonesia.

"Gue senang banget karena film-film Indonesia bisa dimasukin ke wadah kayak media internet juga ya, bukan di TV doang dan yang pasti juga enggak sembarangan kayak cuma tiba-tiba ada yang upload di YouTube, bukan hasil bajakan juga tapi benar-benar berkualitas itu," kata Adipati.

'Posesif' bercerita tentang sepasang remaja SMA yang sedang jatuh cinta bernama Lala (Putri Marino) dan Yudhis (Adipati Dolken). Lala merasa sesuatu yang berbeda sejak Yudhis hadir di dalam kehidupannya.

Jumpa pers film 'Posesif' (Foto: Munady)

Yudhis mencintai Lala dan menginginkan dirinya jadi satu-satunya pria dalam hidup Lala. Sementara itu, Lala berpikir dia adalah satu-satunya yang dapat mengubah perilaku sang kekasih. Ada medan magnet yang terjadi di antara mereka yang saling menarik, namun juga saling menolak satu sama lain di saat yang sama.

Film ini menggambarkan tentang bagaimana cinta yang beracun dapat terjadi dan menempatkan hal tersebut pada konteksnya. Interaksi abusif dalam film ini dapat ditelusuri pada perilaku karakter-karakter yang terungkap seiring berjalannya cerita.