Foto Peluk Gading dan Kata-katanya Viral, Roy Marten: Bukan dalam Konteks Gisel

Roy Marten, di kawasan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Kamis (20/2). Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumpara

Kasus video porno yang menjerat Gisella Anastasia alias Gisel ikut membawa nama Gading Marten menjadi sorotan. Sebab, dari pengakuan Gisel ke polisi, video tersebut dibuat bersama teman prianya yang berinisial MYD dan diduga adalah Michael Yukinobu pada tahun 2017.

Tahun itu, Gisel masih menjadi istri sah Gading Marten. Keduanya baru resmi bercerai pada 2019. Tak hanya nama Gading, sosok Roy Marten yang merupakan mantan mertua Gisel pun ikut menjadi sorotan.

Apalagi, beberapa waktu belakangan, kalimat bijak Roy terkait sosok wanita yang takut akan Tuhan viral di media sosial. Ia pernah menulis, 'Menikahlah dengan wanita yang bila ada masalah larinya kepada Tuhan dan bukan ke laki-laki lain.'

Roy Marten. Foto: Munady

Terkait hal itu, Roy angkat bicara. Ia mencoba meluruskan bahwa kata-katanya itu dibuat bukan ditujukan untuk Gading Marten di tengah kasus video porno yang menyeret mantan istrinya.

"Kata-kata itu saya tujukan pada istri saya, Anna Maria. Saat itu saya ada masalah di tahun 2017. Soalnya, istri saya itu saat ada masalah larinya ke Tuhan, bukan laki-laki lain. Itu apresiasi saya buat istri saya," ujar Roy Marten di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Senin (4/1).

Roy mengaku cukup terkejut saat pernyataannya itu menjadi viral di tengah kasus Gisel dan disangkutpautkan. Kendati demikian, ia sama sekali tak marah.

Gading Marten dan Roy Marten Foto: IG @roymarten5213

Ia membenarkan bahwa kata-kata tersebut memang dibuat olehnya. Hanya saja, itu memang bukan untuk Gading Marten dan Gisel.

"Ketika ada peristiwa ini, digabungkan fotonya. Jadi, seolah-olah itu kata-kata saya. Memang itu kata-kata saya, tapi bukan dalam konteks Gisel," bebernya.

Terkait foto dirinya yang memeluk Gading dan disertai dengan kalimat itu pun, Roy punya penjelasan sendiri.

"Itu Tompi yang buat (fotonya) untuk pameran foto. Jadi, ada tiga peristiwa digabung jadi satu," pungkasnya.