Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
'Gadis di Ujung Sana', Single Baru Rivan & Abdul (Coffee Theory)
30 Januari 2017 16:46 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
ADVERTISEMENT

Kenangan masa lampau terkadang bisa menjadi inspirasi bagi seseorang untuk menciptakan sebuah karya. Sebut saja, peristiwa lucu yang menggelikan, cerita seru namun menguras perasaan, hingga kejadian yang sulit dilupakan. Semua selalu menarik untuk diaplikasikan ke dalam barisan kata penuh makna.
ADVERTISEMENT
Setidaknya salah satu kejadian tersebut yang melatarbelakangi sebuah single terbaru berjudul 'Gadis di Ujung Sana' yang diracik manis oleh saxophonist Rivan dan solois Abdul (Coffee Theory).
Berlatar dari kejadian di masa lalu, lagu ini berkisah tentang seorang pria yang tiba-tiba terkagum-kagum sama seorang perempuan sejak pandangan pertama. Hingga akhirnya dia mulai berangan-angan untuk memilikinya.
"Ini peristiwa lama sih, sekitar 10 tahun lalu. Ada cowok yang kagum sama cewek yang dia lihat pertama kali. Asli cantik banget! Mau kenalan tapi kok malunya setengah mati, dan hanya bisa kagum," kenang Rivan, salah satu musisi yang pernah sepanggung dengan Michael Learns To Rock ini.
"Intinya nggak berani untuk menyatakan suka atau apalah gitu. Bisa dibilang cerita ini hanya menjadi secret admirer dan membayangkannya bikin senyum-senyum sendiri," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Menariknya, 'kode' hati yang kemudian diterjemahkan dalam sebuah lagu ini ternyata hanya tuntas ditulis dalam waktu kurang dari 24 jam. Ditambah alunan musik saxophone , membuat lagu ini terasa lebih kokoh. Single 'Gadis Di Ujung Sana' menjadi cerita baru bagi Rivan dalam mengarungi scene musik lokal.
Berkolaborasi dengan Abdul, di gitar ada Indra (Abdul Coffee Theory), pengarah musik Sunday People, MD Choky Nainggolan, serta diperkokoh oleh vokal latar Merry LC. Rasanya single ini bisa menjadi sebuah pengalaman yang menyenangkan. Paling nggak, mampu mendorong seseorang berani utarakan isi hatinya.
“Rasanya, ketika mendengarkan lagu ini keberanian untuk mengungkapkan rasa itu muncul. Saya harap, untuk yang mendengarkankan lagu ini menjadi percaya diri sih. Karena kesempatan cuma datang sekali, jangan malu untuk mengungkapkan sesuatu sama orang yang lo anggap bakal menyenangkan hidup lo. Melangkahlah dengan pede. Itu pesennya sih dari lagu ini,” tutupnya.
ADVERTISEMENT