Gadis Kretek Raih Best Miniseries di Seoul International Drama Awards 2024

13 September 2024 18:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dian Sastrowardoyo, salah satu cast dari Film Gadis Kretek berjalan pada red carpet di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta, Rabu (1/11/2023).
 Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dian Sastrowardoyo, salah satu cast dari Film Gadis Kretek berjalan pada red carpet di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta, Rabu (1/11/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Serial Gadis Kretek meraih penghargaan Best Miniseries kategori International Competition Program di ajang Seoul International Drama Awards 2024. Kamila Andini selaku sutradara membagikan kabar bahagia ini lewat unggahan Instagram.
ADVERTISEMENT
"Selamat untuk kita semua. Gadis Kretek berhasil meraih penghargaan Best Miniseries dalam kategori International Competition Program di Seoul International Drama Awards!" tulis Dini dikutip dari akun @kamilaandini, Jumat (13/9).
Kamila Andini bangga dengan pencapaian serial yang dibintangi Dian Sastrowardoyo tersebut. Sebab Gadis Kretek bersaing dengan judul-judul besar seperti 3 Body Problem hingga The Worst of Evil.
"Bangga banget mengingat Gadis Kretek bersanding dengan karya-karya terbaik lainnya seperti 3 Body Problem, Moving, The Worst of Evil, dan Daily Dose of Sunshine," tulis Kamila Andini.
Gadis Kretek. Foto: Netflix
Di Seoul International Drama Awards 2024, Gadis Kretek masuk nominasi kategori Internasional untuk Best Miniseries dan Dian Sastrowardoyo (Dasiyah) di kategori Best Actress
Gadis Kretek juga meraup empat nominasi dalam Asia Contents Awards & Global OTT Awards 2024.
ADVERTISEMENT
Serial garapan BASE ENTERTAINMENT ini masuk nominasi kategori Best Creative, Best Director untuk Kamila Andini dan Ifa Isfansyah, Best Lead Actor Female untuk Dian Sastrowardoyo, dan Best Supporting Actor Male untuk Arya Saloka.
Gadis Kretek diadaptasi dari novel berjudul sama karya Ratih Kumala. Cerita yang diangkat adalah tentang perjuangan cinta sepasang kekasih dengan latar belakang industri rokok kretek di Indonesia pada era 1960.