Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Galeri Indonesia Kaya Buka Pameran Lukisan Digital Maestro Basoeki Abdullah
13 November 2024 14:22 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sebagai salah satu pelukis maestro Tanah Air, Basoeki Abdullah kerap melukis potret wajah dari para pahlawan, kisah pewayangan, hingga pemandangan yang dikagumi oleh berbagai kalangan.
Karya-karyanya menghiasi istana negara dan kepresidenan Indonesia, selain menjadi barang koleksi yang mahal di seluruh penjuru dunia.
"Basoeki Abdullah adalah sosok pelukis yang mampu menghadirkan keindahan dan kedalaman emosi dalam setiap goresan kuasnya. Kepekaannya terhadap detail, warna, dan ekspresi membuat setiap lukisan Basoeki Abdullah terasa hidup dan berbicara kepada penontonnya," ungkap Renitasari Adrian, Program Director Galeri Indonesia Kaya, dalam konferensi pers, Rabu.
Pameran ini dibuat guna memperkenalkan sosok dan karya Basoeki kepada masyarakat, terutama generasi muda.
Dengan teknologi digital yang juga interaktif, pameran ini tidak hanya menampilkan potret wajah, tetapi juga keindahan alam dan budaya Indonesia, dengan pesona gunung dan sawah, serta kisah-kisah mitologis dan pewayangan.
"Kami menghadirkan pameran digital yang memberikan pengalaman virtual melalui sajian immersive karya Basoeki Abdullah yang pertama di Indonesia. Semoga pameran digital ini dapat mengenalkan sosok dan menambah wawasan masyarakat tentang karya-karya Basoeki Abdullah," jelas Renitasari.
ADVERTISEMENT
Pameran digital Indonesia Dalam Sketsa: Basoeki Abdullah ini menyajikan 14 karya sang maestro yang mempresentasikan keberadaan alam dan kisah-kisah lokal Indonesia.
1. Ruang Pertama
Memasuki ruang pertama, ada potret diri, profil Basoeki Abdullah dan lengkap dengan biografi singkatnya. Ada juga kutipan terkenal Basoeki yang berbunyi, "Saya berjuang untuk negara, saya tidak pakai senjata, tapi senjata saya kebudayaan, budaya seni!".
Memasuki ruangan berikutnya, ada lukisan potret Dr. Wahidjn Sudiro Husodo, RA Kartini, Ir. Soekarno, dan lukisan potret diri Basoeki Abdullah sendiri.
Pengalaman imersif dan interaktif sudah terasa di bagian ini. Sosok dalam lukisan bisa menganggukan kepala dan melambaikan tangan.
2. Ruang Kedua
Di ruang berikutnya, ada lukisan potret pemandangan Pantai Flores (1942), dan Flora dan Fauna Kekayaan Langka (1980). Lukisan terasa lebih hidup dengan teknologi imersif. Terlihat ikan-ikan bergerak dan sosok makhluk di dalam lukisan pun seperti menyapa setiap pengunjung yang hadir.
ADVERTISEMENT
Ruang ini juga menyajikan lukisan Jika Tuhan Murka (1950), Sungai Tak Pernah Kembali (1970), dan Perubahan Kehidupan Dunia (1960).
Tiga lukisan ini ditampilkan dalam satu monitor raksasa dan bisa dinikmati hanya dengan merentangkan tangan ke kanan dan ke kiri.
3. Ruang Ketiga
Ruang terakhir juga terdapat tiga lukisan, yaitu Pertempuran Gatotkaca Lawan Antasena Memperebutkan Sembadra (1954), Bimasuci Berjuanglah Sampai Tercapai (1984), dan Perkelahian Antara Rahwana dan Jatayu Memperebutkan Sita (1950-1954). Tiga lukisan ini berada dalam satu paduan cerita mengenai pertempuran.
Menariknya, tiga gambar ini bisa dinikmati secara interaktif hanya dengan sentuhan jari. Apabila pengunjung menyentuh lukisan dengan jari, sosok dalam lukisan akan mempertontonkan pertempuran mereka.
Putri Basoeki Abdullah, Cecilia Sidhawati, mengaku bangga dan berterima kasih atas diselenggarakannya pameran digital Indonesia Dalam Sketsa: Basoeki Abdullah.
ADVERTISEMENT
"Bagi kami pameran digital in merupakan sebuah bentuk penghormatan terhadap karya Basoeki Abdullah. Ini adalah pameran digital pertama yang menghadirkan karya beliau. Melalui teknologi, sosok Basoeki Abdullah dapat dikenalkan dengan cara yang lebih menarik dan mudah diakses oleh generasi yang lebih muda," tutur Cecilia Sidhawati.
Pameran karya digital Basoeki Abdullah bisa dinikmati di Galeri Indonesia Kaya secara gratis hingga April 2025.