George Clooney: Isu Rasial Adalah Sebuah Pandemi Tak Berkesudahan di Amerika

2 Juni 2020 15:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktor asal Amerika Serikat, George Clooney. Foto: AFP/ VALERIE MACON
zoom-in-whitePerbesar
Aktor asal Amerika Serikat, George Clooney. Foto: AFP/ VALERIE MACON
ADVERTISEMENT
Isu rasial jadi poin penting dalam kematian George Floyd yang disebabkan oleh petugas kepolisian Minneapolis bernama Derek Chauvin pada 25 Mei lalu. Hal itu mendorong banyak selebriti dunia untuk ikut bersuara membela hak asasi komunitas kulit hitam.
ADVERTISEMENT
Salah satu selebriti dunia yang lantang menyuarakan hal tersebut adalah George Clooney. Dilansir ET Online, aktor berusia 59 tahun itu menulis sebuah esai bertajuk George Clooney: America's Greatest Pandemic Is Anti-Black Racism di Daily Beast.
Aktor asal Amerika Serikat, George Clooney. Foto: AFP/ VALERIE MACON
Dalam esai itu, Clooney melayangkan protes terhadap sistem penegakan hukum di Amerika Serikat. Menurutnya, secara sistematis, para penegak hukum melakukan tindak rasial terhadap orang-orang non-kulit putih.
Bintang film Batman & Robin itu menganggap, isu rasial sudah menjadi pandemi yang berbahaya di Amerika Serikat. Parahnya, kebanyakan orang tidak berusaha untuk mencari penyelesaian konkret.
George Clooney Foto: Facebook @TheAmericanMovie
"Ini adalah pandemi bagi kita (Amerika Serikat). Sudah 400 tahun kita terinfeksi dan belum ada juga yang menemukan vaksinnya. Malahan, sepertinya kita semua berhenti mencari jalan keluar dan hanya berupaya untuk menyembuhkannya secara individual. Bisa dipastikan, hal itu tidak akan berhasil," kata George Clooney.
ADVERTISEMENT
"Minggu ini aku berpikir, kira-kira apa cara yang tepat untuk mengakhiri ini semua. Harus diingat, kita jugalah yang menciptakan pandemi (isu rasial) ini," sambungnya.
Aktor asal Amerika Serikat, George Clooney. Foto: AFP/ VALERIE MACON
Clooney juga mengangkat kasus serupa yang pernah menimpa Rodney King pada tahun 1992 dan Eric Garner pada tahun 2014. Sama seperti George Floyd, Garner juga sempat mengeluh tak bisa bernapas sebelum tewas di tangan polisi berkulit putih.
Bagi suami Amal Clooney itu, tragedi George Floyd adalah sebuah ironi. Sebab, perbudakan orang-orang non-kulit putih memang sudah tak lagi terjadi. Tapi, penindasan terhadap mereka masih terus terjadi hingga kini.
Amal Clooney dan George Clooney. Foto: Gareth Fuller/Pool via REUTERS
"Ini jadi bukti bahwa negara ini belum bisa terbebas dari dosa perbudakan. Cara penegakkan hukum kita harus segera diubah secara sistematis," tuturnya.
ADVERTISEMENT
George Clooney mendorong agar banyak orang kulit putih di Amerika Serikat sadar dengan kondisi politik yang mempengaruhi sistem penegakan hukum. Ia percaya, hal itu sangat esensial dalam memecahkan pandemi isu rasial di Amerika Serikat.
"Kita butuh pembuat kebijakan dan politisi yang adil pada semua orang. Bukan pemimpin yang menebarkan kebencian dan kekerasan," ujar Clooney.
Aktor asal Amerika Serikat, George Clooney. Foto: AFP/ VALERIE MACON
Saat ini, gerakan Black Lives Matter masih terus digiatkan oleh masyarakat Amerika Serikat menyusul kematian George Floyd. Bukan cuma Derek Chauvin, masyarakat meminta agar semua polisi yang terlibat dalam kasus kekerasan terhadap Floyd dihukum.
Selain George Clooney, ada banyak selebriti dunia lain yang ikut angkat bicara, seperti Ariana Grande, Harry Styles, dan Selena Gomez. Dua jaringan televisi ternama, Nickelodeon dan Disney, juga sudah ikut serta dalam gerakan Black Lives Matter.
ADVERTISEMENT