Gitaris Avenged Sevenfold Cerita Proses Penciptaan Lagu Dear God

1 Juni 2024 12:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konser Avenged Sevenfold di Stadion Madya GBK Senayan, Jakarta, Sabtu (25/5/2024). Foto: Vincentius Mario/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konser Avenged Sevenfold di Stadion Madya GBK Senayan, Jakarta, Sabtu (25/5/2024). Foto: Vincentius Mario/kumparan
ADVERTISEMENT
Lagu Dear God menjadi salah satu karya fenomenal Avenged Sevenfold di Indonesia sampai saat ini. Lagu tersebut, di era 2005 hingga 2010-an, adalah 'anthem warnet' bagi kebanyakan orang.
ADVERTISEMENT
Gitaris Avenged Sevenfold, Synyster Gates, menceritakan proses di balik terciptanya lagu tersebut.
"Menurutku itu luar biasa. Kami saat itu terobsesi dengan banyak genre musik. Bagaimana kami mengumpulkan banyak gaya atau genre musik yang kami sukai dan kami menemukan yang kami punya," kata Synyster Gates dalam wawancara eksklusif bersama kumparan, belum lama ini.
Synyster Gates dalam wawancara eksklusif bersama kumparan di Hotel Raffles, Jakarta Selatan, Rabu (23/5). Foto: Vincentius Mario/kumparan
Dear God, sebagai karya eksperimental mereka, juga dimasukkan ke dalam album Avenged Sevenfold yang rilis pada 2008. Sejak perilisannya, lagu tersebut langsung menyita perhatian publik.
"Waktu itu pun kami masih muda, sekitar tahun 2008 waktu itu, dan ini album yang sangat eksperimental buat kami," ujar Synyster.
"Saat itu, lagu itu jadi, lagu itu melebihi ekspektasi kami. Kami sangat senang dengan instrumennya, eksekusinya, drumnya. Simple tapi bagus. Dan eksekusi Matt di vokal juga melengkapinya. Dia meletakkan keajaiban di lagu itu ketika semua sudah jadi, buat saya itu ajaib," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Synyster bahkan menyebut lagu Dear God sangat personal untuk Avenged Sevenfold. "Karena itu bukan genre musik yang bisa tumbuh di luar AS, tapi genre yang sangat spesifik," tuturnya.
Synyster Gates dalam wawancara eksklusif bersama kumparan di Hotel Raffles, Jakarta Selatan, Rabu (23/5). Foto: Vincentius Mario/kumparan

Lagu Dear God Dibawakan saat Avenged Sevenfold Konser di Indonesia

Dear God dan beberapa lagu lama mereka kemudian dibawakan dalam konser Avenged Sevenfold berjudul Life Is But A Dream, Sabtu (25/5), di Stadion Madya GBK, Senayan, Jakarta Pusat.
Avenged Sevenfold sengaja menampilkan sesuatu yang spesial bagi Indonesia. Matt Shadow dan kawan-kawan membawakan lagu-lagu yang jarang mereka bawakan di negara lain.
"Kami sudah lama tidak memainkannya di panggung, terlebih membawakannya di Indonesia. Kami enggak pernah bawakan ini. Tapi karena kami jarang ke Indonesia, kami pikir penting untuk cari tahu apa saja favorit lagu yang didengarkan oleh mayoritas penggemar di Indonesia," jelas Synyster.
Konser Avenged Sevenfold di Stadion Madya GBK Senayan, Jakarta, Sabtu (25/5/2024). Foto: Vincentius Mario/kumparan
Saat hadir di atas panggung Stadion Madya, grup musik yang dibentuk sejak 1997 itu tampil energik dan antusias di hadapan penonton yang sudah menanti kehadiran mereka sejak sore hari.
ADVERTISEMENT
Alunan dentuman keras mengiringi penonton untuk bernostalgia mengingat momen mereka bertumbuh bersama lagu-lagu Avenged Sevenfold.
Ada lagu-lagu dari album awal yang dibawakan Matt dan kawan-kawan seperti So Far Away, Nobody, Nightmare, Bat Country, Gunslinger, Unholy Confessions, Seize The Day, Dear God hingga A Little Place of Heaven.
Konser Avenged Sevenfold di Jakarta merupakan bagian dari tur memperkenalkan album baru mereka bertajuk Life Is But A Dream. Ini menjadi konser keempat Avenged Sevenfold di Indonesia yang membawa elemen nostalgis bagi para penonton.