Gitaris Endah N Rhesa Bicara soal Dampak Hadirnya AI dalam Penulisan Lagu

Endah Widiastuti dalam Konferensi Pers Evoria 2024, MBloc Space, Blok M, Jakarta Selatan, Kamis (25/4). Foto: Giovanni/kumparan

Vokalis dan Gitaris Endah N Rhesa, Endah Widiastuti, menyadari kehadiran Artifficial Intelegence (AI) dalam dunia kepenulisan lagu. Bukan sekadar lirik, beberapa AI bahkan bisa membuat lagu secara keseluruhan.

"Iya kalau menurut aku, sih, teknologi itu di-embrace ya, bagaimana kita menggunakan tools, tapi jangan mengikis kreativitas kita," kata Endah di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, belum lama ini.

Endah mengatakan bahwa kehadiran AI membawa dampak positif dan negatif dalam bidang kepenulisan, khususnya lagu. Dari sisi positifnya, AI dapat membantu para penulis ketika mengalami kebuntuan.

"Aku melihat positifnya adalah bagaimana dia bisa mendukung proses pengkaryaan tanpa mengirangi kreativitas atau human touch, atau sisi human itu yang membedakan kita dengan teknologi itu," tutur Endah.

Endah N Rhesa di Acara Konferensi Pers Evoria di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, Kamis (10/11). Foto: Giovanni/kumparan

Namun, Endah juga menyoroti beberapa hal yang perlu dibenahi dalam kehadiran AI. Mulai dari hak cipta hingga transparansi soal asal muasal data yang dimiliki tools tersebut.

"Misalnya copyrights siapa yang nerima itu, kemudian transparansi data-data yang dimasukkan ke sistem AI, untuk mengolah, kan, harus ada data-datanya. Nah, itu dari music bank mana saja," ucap Endah.

"Dari lagu mana saja, itu, kan, perlu ada transparansi untuk kemudian bisa bersinergi antara AI dan proses kreativitas manusia," lanjutnya.

Endah Widiastuti dalam Konferensi Pers Evoria 2024, MBloc Space, Blok M, Jakarta Selatan, Kamis (25/4). Foto: Giovanni/kumparan

Gitaris Endah N Rhesa Beradaptasi dengan Perkembangan Teknologi

Endah mengatakan bahwa dirinya lebih memilih untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Meski begitu, bukan berarti dirinya bergantung dengan AI dalam setiap proses pengkaryaan.

"We're not driven by technology, tapi, we drive the technology, jadi kita enggak dikuasai, tapi kita memberdayakan itu untuk berkarya," ujarnya.