Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
'Godzilla ' merupakan film MonsterVerse pertama milik Legendary dan Warner Bros. yang rilis tahun 2014. Sekuel film tersebut yang bertajuk 'Godzilla: King of The Monsters' pun tayang tahun ini, tepatnya hari ini, Rabu (29/5).
ADVERTISEMENT
Film 'Godzilla: King of The Monsters' disutradarai oleh Michael Dougherty dan dibintangi oleh Kyle Chandler sebagai Dr. Mark Russell, Vera Farmiga sebagai Dr. Emma Russell, dan Millie Bobby Brown sebagai Madison Russell. Aktor Ken Watanabe kembali memerankan tokoh Dr. Ishiro Serizawa, seorang ilmuwan terbaik di Monarch dan Sally Hawkins juga berperan sebagai Vivienne Graham, tangan kanan Serizawa.
Di film 'Godzilla: King of The Monsters ', agensi crypto-zoology Monarch yang sudah diperkenalkan di film pertama harus berhadapan dengan total 17 monster yang mengacau di seluruh dunia, termasuk Godzilla, Mothra, Rodan, dan naga berkepala tiga, King Ghidorah. Ketika semua monster itu telah bangkit, eksistensi manusia yang sudah berabad-abad menguasai Bumi harus dipertaruhkan.
Mengapa monster-monster ini bisa bangkit? Siapakah musuh utama dari Godzilla dan manusia? Apakah beberapa monster akan ikut membantu menyelesaikan masalah? Silakan saksikan sendiri film 'Godzilla: King of The Monsters' untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu.
ADVERTISEMENT
Dari segi pertempuran monster, film 'Godzilla: King of The Monsters ' jauh lebih epik dibandingkan film pertamanya, yakni 'Godzilla' (2014). Sebab, memang banyak fans yang mengkritik sosok lawan dari Godzilla di film pertama, yakni MUTO (singkatan dari Massive Unidentified Terrestrial Organisms atau Makhluk Raksasa Asing yang Tak Teridentifikasi), yang dianggap terlalu lemah.
Dalam film ini, kalian akan benar-benar bisa melihat betapa mencekamnya pertempuran destruktif antara Godzilla dan King Ghidorah yang sebelumnya sudah pernah terjadi di film Jepang berjudul 'Ghidorah, The Three Headed Monster' (1964) produksi Toho. Kehadiran Rodan dan Mothra juga menambah keseruan dalan film. Sebab, Rodan sejak dahulu sudah dikenal oleh fans sebagai monster yang anomali, sedangkan Mothra adalah pasangan simbiosis-mutualisme dari Godzilla.
ADVERTISEMENT
Monster lain yang dihadirkan juga memiliki wujud yang berbeda-beda dan unik. Terlebih lagi, dalam film disebutkan bahwa Kong merupakan salah satu monster yang diteliti oleh Monarch (sebuah petunjuk menuju film 'Godzilla vs Kong' yang akan tayang pada 2020).
Kualitas CGI di film ini tak perlu diragukan lagi. Efek visual yang dihadirkan begitu indah dan memanjakan mata.
Kehadiran tokoh Serizawa di film ini menjadi lebih krusial dibandingkan film pertama. Sebab, ia merupakan tokoh yang mencintai keseimbangan alam dan amat kenal dengan sosok Godzilla. Tanpa kehadiran Serizawa, film 'Godzilla: King of The Monsters' mungkin akan terkesan biasa-biasa saja.
Konflik keluarga Mark, Emma, dan Madison Russell juga jadi poin plus. Merekalah yang membubuhi unsur drama keluarga dalam film 'Godzilla: King of The Monsters' yang penuh dengan adegan peperangan kolosal.
Namun, sutradara Michael Dougherty beserta penulis naskah Max Borenstein dan Zach Shields sepertinya kurang cermat dalam meramu alur cerita dan motivasi dari beberapa karakter. Hal ini membuat film 'Godzilla: King of The Monsters' terasa membosankan di beberapa bagian.
ADVERTISEMENT
Sejak dahulu, franchise film 'Godzilla' selalu memberi pesan bagi orang-orang untuk lebih berhati-hati dalam menjaga keindahan Bumi. Namun, ketika alur cerita dan motivasi karakter tidak jelas, semua pesan itu akan menjadi abu-abu dan film 'Godzilla: King of The Monsters' seolah hanya dibuat untuk menyambungkan monster Godzilla dan Kong.
Kekurangan ini pasti akan mengecewakan banyak fans, terutama mereka yang telah menjadi fans monster Godzilla sejak era '50-an. Sebab, fans juga butuh alur cerita yang menarik di samping adegan-adegan laga dan kualitas CGI yang mumpuni, bukan?