'Green Book', Kisah Nyata Persahabatan Melawan Diskriminasi Ras

30 Januari 2019 15:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Film 'Green Book' (Foto: IMDb/Patti Perret - © 2018 Universal Studios.)
zoom-in-whitePerbesar
Film 'Green Book' (Foto: IMDb/Patti Perret - © 2018 Universal Studios.)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Film 'Green Book' telah tayang di Amerika Serikat sejak November 2018. Di ajang Golden Globe Awards 2019, 'Green Book' memenangkan tiga penghargaan dan di Academy Awards 2019, film ini juga mendapat lima nominasi, termasuk 'Best Picture', 'Best Actor' untuk Viggo Mortensen, dan 'Best Supporting Actor' untuk Mahershala Ali.
ADVERTISEMENT
Jelang Academy Awards 2019 yang akan digelar pada Februari mendatang, film 'Green Book' akhirnya tayang di Indonesia. Film besutan Peter Farrelly tersebut tayang di CGV mulai hari ini, Kamis (30/1).
'Green Book' terinspirasi dari kisah nyata persahabatan lintas ras, yakni Tony Lip dan Don Shirley. Tony dibintangi oleh Viggo Mortensen, sedangkan Shirley dibintangi oleh Mahershala Ali.
Adegan film 'Green Book' (Foto: YouTube.com/Universal Pictures)
zoom-in-whitePerbesar
Adegan film 'Green Book' (Foto: YouTube.com/Universal Pictures)
Judul 'Green Book' diambil dari buku panduan wisata bagi orang-orang kulit hitam yang beredar di Amerika Serikat sejak era '30-an hingga '60-an. Buku panduan tersebut dibuat karena beberapa wilayah di Amerika Serikat saat itu belum aman untuk dikunjungi orang-orang non kulit putih.
Film bercerita tentang Tony 'Lip' Vallelonga, seorang petugas keamanan kelab malam keturunan Italia, yang harus menganggur karena tempatnya bekerja direnovasi. Tony akhirnya ditawari pekerjaan sebagai supir untuk Don Shirley, pianis jazz klasik kulit hitam, yang ingin melakukan tur di kawasan Amerika Serikat bagian Selatan.
ADVERTISEMENT
Ketika Tony menerima pekerjaan dari Shirley tentu ia menghadapi tantangan berat karena di orang-orang Amerika Serikat bagian Selatan era '60-an banyak diskriminasi rasial terhadap orang kulit hitam. Selain itu, tur Shirley berlangsung selama 2 bulan dan Tony pun harus rela meninggalkan istri serta dua anaknya hingga malam Natal.
Di perjalanan, Tony banyak mengajari Shirley untuk lebih menikmati hidup. Tony merasa Shirley terlalu berpendidikan dan kadang terlihat kaku. Di sisi lain, Shirley mengajari Tony untuk menjadi pria yang lebih bijak dan tidak selalu bertindak kasar. Shirley selalu menekankan pentingnya untuk menjaga kehormatan dan harga diri bagi seorang manusia.
Adegan film 'Green Book' (Foto: YouTube.com/Universal Pictures)
zoom-in-whitePerbesar
Adegan film 'Green Book' (Foto: YouTube.com/Universal Pictures)
Penampilan Mortensen di film 'Green Book' sangat layak untuk diapresiasi. Ia benar-benar bisa memperlihatkan stereotip orang Italia yang bertubuh pendek, kuat, temperamen, namun sayang pada keluarga.
ADVERTISEMENT
Mortensen rela menaikkan berat tubuhnya secara drastis, bahkan perutnya sangat buncit. Padahal, jika melihat film 'Captain Fantastic' (2016) tubuh Mortensen tidak berisi dan terkesan kurus.
Hal itu membuat banyak pihak setuju jika Mortensen mendapat nominasi di Academy Awards 2019. Nominasi tahun ini menjadi kali ketiga bagi Mortensen setelah sebelumnya pernah mendapat penghargaan serupa dari film 'Eastern Promises' (2008) dan 'Captain Fantastic' (2016).
Di sisi lain, Ali juga berperan dengan baik. Ia memerankan tokoh Shirley yang kaya raya, namun kerap mendapat diskriminasi dari kaum kulit putih dan dijauhi orang kulit hitam karena dinilai terlalu berpendidikan.
Adegan film 'Green Book' (Foto: YouTube.com/Universal Pictures)
zoom-in-whitePerbesar
Adegan film 'Green Book' (Foto: YouTube.com/Universal Pictures)
Ali mampu dengan baik menggambarkan perkembangan watak tokoh Shirley yang mulanya terlalu kaku hingga akhirnya berubah menjadi sangat bersahabat. Ali pun bisa menunjukkan pada penonton akan sosok Shirley yang kerap sedih karena merasa kesepian.
ADVERTISEMENT
Kemenangan Ali di Golden Globe Awards 2019 secara konkret membuktikan kepiawaiannya memerankan tokoh Shirley. Di Academy Awards 2019, dia juga punya kesempatan untuk mengalahkan kompetitor yang semuanya berkulit putih untuk membawa pulang piala 'Best Supporting Actor'.
Film 'Green Book' bisa jadi salah satu alternatif tontonan bagi keluarga Indonesia. Film ini dipenuhi humor konyol, juga drama dan aksi dengan porsi yang tepat.
Pengetahuan sejarah juga membuat film ini layak untuk disaksikan. Ada banyak pelajaran dari film 'Green Book' tentang kejamnya diskriminasi ras orang-orang di Amerika Serikat bagian Selatan era '60-an.