Gugat Cerai, Nikita Mirzani Menyebut soal Zina, Pemabuk dan Penjudi

Nikita Mirzani. (Foto: Munady)

Kabar mengejutkan datang dari aktris Nikita Mirzani. Wanita yang kini berhijab itu memutuskan untuk bercerai dengan suaminya, Dipo Latief, yang menikahinya 18 Februari lalu secara siri di kawasan Kertanegara, Jakarta Selatan.

Kabar ini telah dikonfirmasi oleh pengacara Nikita, Fahmi Bachmid. "Iya benar (mau gugat cerai). Mau isbat nikah sekaligus gugat cerai," jelas Fahmi saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (16/7).

Hingga saat ini, Nikita memilih untuk bungkam soal perceraiannya dengan Dipo. Apa yang dialami dan dirasakan Nikita disampaikan oleh Fahmi. Nikita sendiri enggan untuk membicarakan kondisi rumah tangganya dengan Dipo. Kecuali, dari media sosial.

Melalui akun Instagramnya, @nikitamirzanimawardi_17, wanita yang akrab disapa Niki itu kerap menuliskan perasaannya pada keterangan-keterangan foto yang ia unggah. Dari postingan-postingan tersebut, Nikita seolah mencurahkan isi hatinya yang sangat terluka.

Baru-baru ini, pemain film 'Jakarta Undercover' itu kembali mencurahkan isi hatinya melalui fitur Instagram Story. Dia menuliskan alasan perceraian dalam sebuah rumah tangga terjadi tanpa menyebutkan dirinya sebagai salah satu korban kejadian itu.

"Perceraian dapat terjadi karena alasan a. salah satu pihak berbuat zina atau menjadi pemabuk, pemadat, penjudi dan lain sebagainya yang sukar disembuhkan. Jadi lah penonton yg baik. Tidak perlu saya membongkar apapun. Org2 yg sudah mengenal saya dan beliau. Tau betul siapa pasangan saya itu. Allah kan tidak tidur," tulisnya.

Screenshot IG Story Nikita Mirzani (Foto: Instagram @nikitamirzanimawardi_17)

Entah apa yang sebenarnya dilakukan oleh Dipo pada bintang film 'Comic 8' itu. Menurut Fahmi, berdasarkan cerita Nikita padanya, Dipo tidak menghargai kliennya sebagai seorang istri. Bahkan, Nikita menganggap Dipo sudah tak lagi pantas sebagai imam yang baik untuknya dan anak-anaknya.

"Namanya seorang suami itu adalah kepala rumah tangga. Nah, sebagai kepala rumah tangga itu kan, dia harus menjadi imam dalam rumah tangga. Kalau sudah tidak bisa lagi menjadi imam dalam rumah tangga, apa yang bisa didapatkan sebagai seorang istri untuk mendapatkan perlindungan?" terang Fahmi.