Guntur Triyoga Tanggapi Tudingan Istrinya Disebut Sebagai Pelakor

3 Desember 2019 18:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prosesi pernikahan Guntur Triyoga dan Apriyastiyah Devita Ayu, di Intercontinental, Jakarta Barat, Minggu (1/12). Foto:  Alfadillah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Prosesi pernikahan Guntur Triyoga dan Apriyastiyah Devita Ayu, di Intercontinental, Jakarta Barat, Minggu (1/12). Foto: Alfadillah/kumparan
ADVERTISEMENT
Aktor Guntur Triyoga resmi menjadi suami dari Apristiyah Devita Ayu. Mereka menikah pada Minggu (1/12) lalu di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Namun, di tengah kebahagiaan itu, terdapat kabar miring yang menyebut jika Apristiyah sebagai pelakor (perebut laki orang).
Apris disebut sebagai orang ketiga di balik kandasnya rumah tangga Guntur Triyoga dengan Delia Yesmine, istri Guntur sebelumnya.
"Namanya juga netizen, dunia ini pasti ada yang disuka dan ada yang enggak. Tapi, menurut gue, pesannya komen 'kan boleh, komentar sama hujat 'kan beda," ungkap Guntur Triyoga bersama istrinya saat ditemui di kawasan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (3/12).
"Waktu itu ada yang parah, ada yang hujat Apris, itu kita temuin, kita datengin orangnya. Terus, dia minta maaf segala macam. Kita sebenernya enggak pengin hal-hal kayak gitu, kita lihat kondisinya seperti itu. Ya, lebih bijak saja dalam menggunakan media sosial," imbuhnya.
Guntur Triyoga dan istri, Apristiyah Devita Ayu foto: Aria Pradana/kumparan
Pria 32 tahun tersebut mengatakan komentar netizen yang menyebut istrinya sebagai pelakor sangat mengganggu. Ia lantas mengungkapkan realita yang sebenarnya.
ADVERTISEMENT
"Agak terganggu, sih, sedangkan pelakor, tuh, gimana. Sedangkan saya tuh, sudah sama-sama pisah, kita juga sudah punya kehidupan masing-masing. Jadi, doain saja yang terbaik, saya punya kehidupan, dia juga. Jadi, doain saja yang terbaik, buat dia, buat kita," kata Guntur Triyoga.
Sementara itu, Apristiyah Devita Ayu merasa tidak perlu menanggapi komentar netizen yang menyebutnya sebagai pelakor. Menurutnya, hal tersebut tidak penting untuk dibahas.
"Hmm apa, ya, kayaknya enggak ada, sih. Karena enggak terlalu baca. Karena saya enggak merasa (pelakor), jadi enggak perlu (ditanggapi)," pungkasnya.