Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Aktris Dian Sastrowardoyo mulai melebarkan sayap dalam dunia perfilman Indonesia. Tak hanya menjadi bintang film berbakat, kini Dian juga mulai mencoba peruntungannya sebagai produser.
ADVERTISEMENT
Bintang film 'Ada Apa dengan Cinta' ini pun mulai unjuk gigi sebagai produser dengan menggarap film berjudul 'Guru-Guru Gokil' yang akan segera tayang di tahun 2020.
"Iya, saya jadi produser dan film pertama yang saya bikin namanya 'Guru-Guru Gokil'. Ini film tentang guru, film tribute kepada profesi guru," ungkap Dian Sastro dalam acara Konferensi Pendidikan Indonesia di kantor Kemendikbud, Jakarta, Sabtu (30/11).
Menurut Dian, idenya tercetus sejak lama untuk membuat sebuah film tribute untuk seorang guru. Sebab, ia memiliki guru di sekolahnya terdahulu yang bisa mengubah pola pikirnya.
Ibu dua anak ini merasa hidupnya menjadi lebih berarti seperti sekarang karena ucapan para gurunya.
"Saya pernah bertemu beberapa orang guru yang percaya saya memiliki sesuatu yang awalnya saya pikir saya enggak punya. Ada beberapa guru yang tak hanya melihat penampilan saya sebagai model saja saat saya sekolah dulu, tapi dia percaya saya mampu. Dari situ saya berani mengembangkan diri sampai kayak gini," bebernya.
Aktris berusia 37 tahun ini mengatakan bahwa para guru seperti itu yang pantas diapresiasi. Karena para guru tersebut mampu melihat 'sesuatu' dalam diri anak muridnya dan membuatnya menjadi lebih baik lagi.
ADVERTISEMENT
"Saat dia bertemu dengan murid yang kelihatan under performing atau attitude problem, dia bisa enggak sih melihat dan menembus... pakai hati nurani ya melihatnya, dan percaya anak-anak ini sebenarnya punya bakat dan kemampuan yang bisa digali," katanya.
Film 'Guru-Guru Gokil' ini merupakan sebuah bentuk produksi film yang ingin mencoba membahas kehidupan seorang guru.
Film yang dibintangi bintang ternama seperti Gading Marten, Boris Bokir, dan bintang lainnya ini menceritakan tentang seseorang yang bukan berprofesi sebagai guru, namun didapuk menjadi guru pengganti.
"Selama pergaulan dia dengan guru-guru di sekolah itu, dia belajar banyak betapa inspiringnya dedikasi kolega dan sejawatnya. Ada yang pakai baju guru ternyata buat nolongin beliin alat-alat tulis. Dia jadi mikir soal konsep sukses, yang mana sebelumnya sukses buat dia jadi blogger punya banyak duit, terkenal. Teryata saat dia bergaul dengan guru-guru ini, konsep suksesnya berganti menjadi sesuatu yang lebih bermakna," tutup Dian Sastro.
ADVERTISEMENT