Hadapi Perceraian, Ria Ricis Ngaku Sulit Fokus saat Syuting Film Kiblat
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Ricis diketahui sebagai salah satu pemain di film horor religi yang kini menjadi sorotan publik. Ricis pun mengaku cukup sulit menjalani proses syuting yang dilakukan di Yogyakarta itu.
"Aku lagi repot-repotnya sama anak, pas banget kondisi aku pas syuting memang berantakan, aku selalu bilang (pada sutradara) 'Om Bobby, aku belum baca script'," ujar Ria Ricis saat ditemui di kawasan Thamrin, belum lama ini.
Ricis pun sempat dihadapkan pada suatu dilema ketika banyak urusan penting yang harus diselesaikannya dalam satu waktu.
"Aku sempet izin 30 menit-1 jam, aku enggak bisa diganggu gugat. Aku ke sini penting, ke sana penting, jadi bingung," lanjutnya.
Pemilik nama asli Ria Yunita itu mengaku beruntung masih dikelilingi orang-orang yang sangat mendukungnya. Baik itu terkait proses syuting yang ia jalani maupun soal proses perceraiannya.
ADVERTISEMENT
"Aku memang kondisinya lagi berantakan banget, tapi aku dapat dukungan penuh dari para pemain, dari kru. Alhamdulillah banget, aku dibantu banget," ungkap Ria Ricis.
Berkat dukungan dari seluruh kru dan pemain fikm Kiblat, Ria Ricis pun mampu memberikan yang terbaik untuk film garapan sutradara Bobby Prasetyo itu.
"Tapi aku membuktikan di set, di lapangan aku memberikan yang terbaik," pungkas Ria Ricis.
Film Kiblat Tuai Kontroversi
Film Kiblat tengah menuai kontroversi. Poster dan trailer film Kiblat sempat ramai diprotes di berbagai platform media sosial. Film tersebut panen kritik karena disebut-sebut menggunakan agama sebagai lambang yang menakutkan.
Oleh karenanya, Leo Pictures menarik materi trailer dan poster kiblat di berbagai platform.
Jika diperhatikan sepintas, poster film Kiblat memang menyeramkan. Seorang wanita mengenakan atribut salat digambarkan sedang Rukuk atau membungkuk.
ADVERTISEMENT
Namun, wajah wanita itu menghadap ke atap. Jadi dia terlihat rukuk dalam keadaan kayang.
Sementara itu, Lembaga Sensor Film (LSF) Indonesia memastikan bahwa film Kiblat yang diproduksi belum lulus sensor. Wakil Ketua LSF, Ervan Ismail, menyebut beberapa materi dalam film tersebut dinyatakan belum lulus dalam tahap peninjauan, sehingga harus dikembalikan kepada rumah produksi.