Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Happy Asmara dan Gilga Sahid Adu Akting di Film Ambyar Mak Byar
12 September 2024 18:00 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Penyanyi dangdut Happy Asmara akan beradu akting dengan suaminya, Gilga Sahid , dalam film Ambyar Mak Byar. Film ini merupakan garapan Bion Studios, anak perusahaan Visinema yang fokus pada cerita-cerita lokal.
ADVERTISEMENT
"Akhirnya kita terjun berdua, ternyata fun banget, ya," kata Happy di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Dalam film Ambyar Mak Byar, Happy dan Gilga tidak hanya menjadi pemain, tetapi juga menciptakan lagu. "Sehingga kita juga jadi enjoy, kan," tutur Happy.
Happy Asmara Wujudkan Mimpi Lewat Film Ambyar Mak Byar
Menjadi pemeran utama dalam film Ambyar Mak Byar merupakan kebanggaan tersendiri untuk Happy. Sebab, ia bisa memenuhi impiannya. Sebelum menjadi penyanyi, Happy ingin menjadi seorang aktris.
Untuk mewujudkan keinginannya tersebut, Happy mengaku pernah mengambil job sebagai figuran. Ia merasa bahagia meski hanya menjadi figuran.
ADVERTISEMENT
"Cita-cita Happy bukan jadi penyanyi. Cita-cita Happy sebenarnya pengin jadi aktris, (aktris) sinetronlah minimal. Terus sekarang main film, jadi pemeran utama, luar biasa karena biasa Happy jadi figuran saja, tapi itu sudah bangga sekali," ucap Happy.
Film Ambyar Mak Byar mengangkat kebudayaan campursari yang terus berkembang sejak era Didi Kempot. Film ini menceritakan mengenai pemuda bernama Jeru (Gilga Sahid) yang ingin memperjuangkan cintanya kepada anak keraton bernama Bethari (Happy Asmara).
Salah satu cara yang ditempuh oleh Jeru adalah meraih kesuksesan dengan band-nya Konco Seneng. Namun, keluarga Bethari tidak merestui hubungan anaknya dengan Jeru, sehingga melakukan sabotase terhadap Konco Seneng. Film Ambyar Mak Byar dijadwalkan tayang di bioskop pada 2025.
Selain film Ambyar Mak Byar, dua film lain yang diproduksi Bion Studio adalah Selepas Tahlil dan Kami (Bukan) Sarjana Kertas. Selepas Tahlil diangkat dari IP podcast horor terkenal, Lentera Malam. Dibintangi Aghniny Haque, film ini menceritakan tentang kejadian aneh di suatu daerah di Surabaya, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kami (Bukan) Sarjana Kertas merupakan adaptasi dari novel karya J.S. Khairen yang menceritakan tentang kisah 3 pemuda medioker yang ingin mendapatkan ijazah sarjana dengan cepat dan mudah.
"Setiap film ini membawa cerita yang sangat dekat dengan masyarakat dan mencerminkan tren yang sedang terjadi," kata Chief of Business Stream & Bion Studios, Ajeng Parameswari.
Dengan mengangkat cerita lokal, Ajeng berharap karya yang diproduksi Bion Studios bisa menarik minat penonton untuk menyaksikan film garapan mereka.
Sementara itu, Group President & CEO of Visinema Studios, Herry Budiazhari Salim, mengatakan, mengangkat cerita yang tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat membuat Bion bisa menghasilkan karya yang jauh lebih segar.
ADVERTISEMENT
"Bion Studios hadir untuk mengangkat cerita-cerita yang viral dan tumbuh dari akar rumput. Kami ingin menjadi wadah bagi konten-konten yang segar, dekat dengan masyarakat, dan memiliki daya tarik besar di pasar hyperlocal," ucap Herry.