Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Solois Baskara Putra atau yang lebih dikenal dengan nama panggung Hindia menyebut warna vokal jadi yang paling menonjol di album terbarunya yang bertajuk Lagipula Hidup Akan Berakhir.
ADVERTISEMENT
Untuk album Menari dengan Bayangan yang rilis pada Tahun 2019 lalu, ia mengaku banyak memiliki kekurangan dari segi vokal. Hal itu terlihat saat ia membawakan lagu itu secara live, di mana ia merasa seharusnya hal itu bisa ia lakukan dengan lebih baik.
"Yang paling obvious buat gue, vokal sebenarnya. Gue sekarang denger album pertama gue kayak bagus, sih, tapi nyanyinya jelek banget dan selalu kayak gitu. Tiap kali rekaman gue nyanyi di mana pun, oh ya, mainnya rapi, sih, tapi nyanyinya bisa lebih bagus," ujar Hindia dalam konferensi pers di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, belum lama ini.
"Buat gue yang paling ketara itu, selewat di kuping gue antara di album pertama dan album kedua itu vokal," sambungnya.
Sadar vokal jadi kekurangannya di album pertama, Hindia memilih untuk fokus untuk membenahinya di album kedua. Ia ingin di album kedua ini dapat menyajikan musik yang lebih segar tanpa mengesampingkan kualitas vokal yang disajikan.
ADVERTISEMENT
"Gue bahkan dulu belum kenal sama vocal range gue, jadi gue nulis, ya, enak aja didengarnya. Cuma ternyata pas dibawakan live memang harus di-arrange, ya, biar nyaman," ucap Hindia.
Dibantu Gamaliel Tapiheru dan Kamga, Hindia mengaku perlahan mulai memperbaiki vocal. Dari keduanya, ia banyak memperoleh referensi menarik.
Karena itu, ia merasa bersyukur dapat berkembang banyak dari segi vocal di album kedua ini. Yang mana kemajuan itu, kata dia, dapat memberikan keluwesan baginya dalam membawakan lagu dengan aliran berbeda.
"Ya, menurut gue yang punya andil gede untuk bangun itu, ya, mungkin Kareem dan Rico (Enrico Octaviano dan Kareem Soenharjo) bisa bangun badannya buat lagunya," kata Hindia.
"Cuma gue merasa kayak dikasih rumah baru secara vokal oleh Gamal dan Kamga selama 2-3 tahun belakang dan mereka dorong gue untuk bisa lakuin apa yang gue lakuin di album itu," pungkasnya.
Rencananya, album yang dirilis oleh Sun Eater itu, akan dilakukan dalam dua tahap berbeda yaitu Bagian I pada tanggal 7 Juli dan Bagian II pada 21 Juli. Hal itu terjadi tak lain karena banyaknya total lagu dalam album tersebut, yakni 28 lagu.
ADVERTISEMENT
Pada Lagipula Hidup akan Berakhir (Bagian I) total ada 14 lagu. Keempat belas lagu itu yakni Malaikat Berputar Di Atas Pencakar Langit, Janji Palsu, Matahari Tenggelam, Satu Hari Lagi, Wawancara Liar (part 1), Ibel, Siapa Yang Akan Datang Ke Pemakamanmu Nanti?, Selebrisik, Cincin, Wawancara Liar (part 2), Kami Khawatir, Kawan, Apa Kabar, Ayah?, Iya… Sebentar, dan Bunuh Idolamu.
Sejumlah nama pun turut berkontribusi dalam album kedua Hindia ini, termasuk Gamaliel Tapiheru dan Kamga yang bertindak sebagai pengarah vokal; Iga Massardi, Petra Sihombing, Vega Antares dan Rayhan Noor yang mengisi gitar; Tuantigabelas dan Matter Mos yang menyumbang bait rap.
Ada pula nama Iyas Lawrence dan Kristo Immanuel yang turut mengisi segmen-segmen “Wawancara Liar” yang bertujuan menggambarkan bagaimana generasi pendahulu membawa dampak negatif bagi masa depan generasi berikutnya.
ADVERTISEMENT
Live Update