Ian Antono: Yockie Sering Marah ketika Aransemen Lagu

5 Februari 2018 17:29 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ian Antono, gitaris God Bless. (Foto: Garin Gustavian Irawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ian Antono, gitaris God Bless. (Foto: Garin Gustavian Irawan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kepergian Yockie Suryo Prayogo tak hanya meninggalkan duka, tetapi juga memunculkan kembali kenangan. Salah satunya datang dari gitaris God Bless Ian Antono.
ADVERTISEMENT
Ian dan Yockie pernah berada dalam satu grup musik yang sama. Yockie merupakan mantan personel God Bless. Semasa bergabung di grup musik rock itu, posisinya adalah pemain keyboard.
Ian Antono (Foto: Instagram @ianantono.official)
zoom-in-whitePerbesar
Ian Antono (Foto: Instagram @ianantono.official)
Ketika ditemui di TPU Karet Bivak, Jakarta, Senin (5/2), Ian sempat mengenang momen-momen bersama Yockie. Kenangan yang paling diingat oleh pria berusia 67 tahun itu adalah momen saat mengaransemen lagu.
"Momen-momen yang selalu saya kenang, waktu kami sama-sama aransemen lagu. Dia sering marah, karena dia itu 'kan sebenarnya orang klasik, jadi terkadang ada beda pendapat. Tapi idenya selalu brilian dan hasilnya bagus," kata Ian.
Menurut pria asal Malang ini, lagu 'Huma di Atas Bukit' yang terdapat di album perdana God Bless, merupakan salah satu karya Yockie yang paling berkesan untuk dirinya.
ADVERTISEMENT
"Album 'Semut Hitam' laku keras juga hasil karya dia (Yockie)," tutur Ian.
Yockie Suryo Prayogo. (Foto: Instagram @yockie_suryo_prayogo)
zoom-in-whitePerbesar
Yockie Suryo Prayogo. (Foto: Instagram @yockie_suryo_prayogo)
Ian mengatakan Yockie masih memiliki impian yang belum terwujud. Pria yang meninggal di usia 63 tahun itu ingin membuat sebuah pagelaran yang menyajikan karya-karya dia. "Seperti konser 'Sang Bahaduri' yang kemarin itu," ujar Ian.
Konser 'Pagelaran Sang Bahaduri' yang digelar pada 24 Januari 2018 di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta, bertujuan untuk memberikan dukungan kepada Yockie. Dari konser tersebut terkumpul dana Rp 514 juta yang diserahkan kepada istri Yockie, Pratiwi Puspitasari. Uang itu dimaksudkan untuk biaya terapi yang kala itu dijalani oleh Yockie.
Yockie Suryo Prayogo. (Foto: Instagram @yockie_suryo_prayogo)
zoom-in-whitePerbesar
Yockie Suryo Prayogo. (Foto: Instagram @yockie_suryo_prayogo)
Setelah Yockie meninggal, sejumlah kerabatnya berniat untuk membuat konser. Namun, Ian belum bisa menjelaskannya secara lebih detail.
ADVERTISEMENT
"Tadi saya sempat bertemu beberapa kerabat katanya akan ada konser lagi mengenang Yockie," ucap Ian.
Yockie Suryo Prayogo (Foto: Facebook/Yockie Suryo Prayogo)
zoom-in-whitePerbesar
Yockie Suryo Prayogo (Foto: Facebook/Yockie Suryo Prayogo)
Sebelum meninggal dunia, Yockie kerap keluar masuk rumah sakit karena penyakit diabetes, sirosis (kerusakan hati), dan stroke yang ia derita selama ini.
Kondisi Yockie sempat membaik hingga akhirnya ia bisa pulang ke rumahnya di kawasan BSD, Tangerang Selatan. Yockie bisa mengenali para sahabat yang datang menjenguk ke rumah.
Namun, kondisi Yockie mendadak drop pada dua hari lalu setelah mengalami pendarahan. Ia dilarikan ke rumah sakit hingga akhirnya mengembuskan napas terakhir sekitar pukul 07.35 WIB di Rumah Sakit Pondok Indah, Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, Senin (5/2).