Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.7
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Ibu Ferry Irawan Sebut Anaknya Jadi Korban Politik Venna Melinda yang Mau Nyaleg
7 Juni 2023 9:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Ferry Irawan divonis satu tahun penjara atas tindak KDRT yang dia lakukan terhadap sang istri, Venna Melinda. Ibunda Ferry, Hariati tentu sudah mendengar putusan yang dibacakan oleh majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Kediri.
ADVERTISEMENT
Hariati mengaku kecewa dengan putusan tersebut. Apalagi, dalam putusan itu, Ferry tak melakukan kekerasan yang menimbulkan penyakit berat dan menghalangi Venna melakukan kegiatan sehari-hari.
"Harusnya (Ferry Irawan) sudah langsung bebas, karena waktu sidang pertama aja Ferry kan tanya ke Venna langsung, 'Kamu pernah dipukul enggak?' 'Tidak' 'Hidung pernah patah?' 'Tidak' Jadi semua dibilang tidak," ungkap Hariati di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Kendati demikian, Hariati bersyukur lantaran putusan hakim lebih ringan dibanding tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang menangani kasus itu.
"Alhamdulillah dari 1 tahun 6 bulan jadi 1 tahun. Sebenernya memang tidak ada KDRT, hakim aja memutuskan bahwa Ferry itu tidak ada KDRT," tuturnya.
Hariati menilai bahwa anaknya justru menjadi korban. Ia berpendapat bahwa Ferry merupakan korban politik Venna.
ADVERTISEMENT
"Siapa yang menzalimi itu juga keliatan kok. Jadi yang dikorbankan anaknya mami. Karena dia (Venna) mau nyaleg, jadi yang dikorbankan suaminya," ungkap Hariati.
Hariati mengaku heran mengapa persoalan rumah tangga anaknya itu bisa sampai ke ranah hukum. Padahal, menurutnya, persoalan itu bisa diselesaikan secara baik-baik.
"Seharusnya kan itu hanya pertengkaran suami istri. Harusnya didamaikan. Ini komunikasi aja nggak ada," tukasnya.